JAKARTA – Bali United benar-benar antiklimaks di bulan Februari ini. Kalah di pertandingan perdana AFC Cup 2018 kontra Yangon United
dengan skor 3-1, setelah itu Bali United harus kandas di partai final Piala Presiden 2018 melawan Persija Jakarta dengan skor 3-0.
Kekalahan demi kekalahan itu membuat pemain, pelatih, dan manajemen terpukul. Pemain juga lelah harus menghadapi rentetan pertandingan demi pertandingan dalam tujuh hari terakhir.
Puncaknya, Serdadu Tridatu akhirnya batal mengikuti Piala Gubernur Kaltim 2018. Padahal, Bali United sudah tergabung di grup A bersama dengan Arema FC, Borneo FC, dan Mitra Kukar.
Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro mengatakan, ada pertimbangan-pertimbangan lain mengapa skuad asuhannya terpaksa mundur dari PGK 2018 yang akan diikuti Bali United untuk pertama kalinya.
“Perkembangannya kami tidak jadi ikut Piala Gubernur Kaltim dengan berbagai alasan. Masalah ini juga sudah dibicarakan di tingkat manajemen,” ujar Coach Widodo.
Menurut pelatih kelahiran Cilacap 46 tahun silam ini, alasan mundur karena pemain mengalami kelelahan. Jika dipaksakan, Coach Widodo khawatir pemain mengalami cedera.
Kedua, ada ada enam pemain yang dipanggil Timnas Indonesia. Mereka adalah Yabes ROni Malaifani, Ricky Fajrin, I Made Andhika WIjaya, dan Ilija Spasojevic untuk Timnas U-23.
Sedangkan dua pemain lainnya adalah Hanis Saghara Putra dan Febby Eka Putra yang memperkuat Timnas U-19.
“Dalam kepelatihan juga terpecah. Tadinya ada Coach Peter Schaller dan Wayan (Arsana). Wayan masih fokus ke pelatihan lisensi B AFC
dan Coach Hans Peter mau pulang ke Austria karena orang tuanya sakit. Sedangkan kami harus tetap fokus ke AFC Cup,” ucapnya.