27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:54 AM WIB

Manfaatkan Teknologi Anti UV, 14 Sponsor Nangkring di Jersey Anyar

DENPASAR – Kebo Iwa adalah seorang panglima militer Bali pada masa pemerintahan Prabu Sri Asta Aura Ratna Bumi Banten pada awal abad ke-14.

Kebo Iwa sendiri menjadi salah satu panglima perang yang sangat ditakuti oleh Patih Majapahit Gajah Mada.

Segala cara coba dilakukan oleh Gajah Mada untuk bisa menyingkirkan Kebo Iwa, karena terkenal dengan keahliannya dalam ilmu perang dan seni arsitektur, tapi selalu gagal.

Kehebatan Kebo Iwa inilah yang coba diaplikasikan dalam jersey teranyar Serdadu Tridatu untuk mengarungi kompetisi di tahun 2019 ini.

Jersey yang dikenakan Paulo Sergio dkk ini sudah diperkenalkan ke suporter Bali United saat Bali United Festival yang berlangsung di Lapangan Parkir Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu malam lalu (16/3).

Meskipun diwarnai hujan, antusiasme suporter cukup besar untuk menyaksikan rangkaian acara Bali United Festival yang kedua ini.

Dari detail jersey yang dikenakan Bali United musim ini, cukup banyak perbedaan yang terlihat. Terutama dari segi desain.

Corak kalung yang dipakai oleh Kebo Iwa coba disematkan di jersey bagian depan. Tidak ada lagi corak barong ket yang menghiasi jersey Bali United seperti musim lalu.

“Kami memakai motif kalung dari Kebo Iwa di bagian dada jersey pemain. Ini diterapkan juga untuk jersey kandang berwarna merah, jersey tandang berwarna putih, dan jersey alternatif berwarna hitam,” ucap CEO Bali United Yabes Tanuri. 

Mengenai bahan jersey, memang terlihat lebih baik jersey sebelumnya. Yang pasti menurut Yabes, bahan jersey lebih kuat dari sebelumnya dan lebih nyaman dipakai.

“Bahan lainnya lebih baik dan lebih tahan lama. Pastinya lebih kuat dan lebih dingin juga. Kami berusaha untuk tetap memakai teknologi anti UV seperti musim lalu,” bebernya.

Selain itu, ada corak Tridatu yang terpasang di leher bagian belakang. “Hampir semua kami ubah dari segi desain. Kami ingin lebih baik lagi,” ucapnya.

Sama seperti musim-musim sebelumnya, Manajemen Serdadu Tridatu tidak bekerjasama dengan apparel olahraga dan lebih memilih untuk memproduksi sendiri jersey miliknya.

Desainernya sendiri sudah melakukan beberapa bulan riset untuk mematangkan desain dan bahan yang akan digunakan.

Mengenai penataan sponsor, Yabes mengatakan juga sudah mempertimbangkan dengan matang. Setidaknya ada sekitar 14 sponsor yang menghiasi jersey yang dikenakan para pemain.

“Logonya sendiri kami pakai bahan rubber agar lebih elegan. Tentunya kami juga mempertimbangkan bagaimana penempatan sponsor-sponsor,” ungkapnya.

Di sisi lain, Il Capitano Bali United Fadil Sausu mengatakan jersey musim sangat nyaman digunakan. Dia juga sedikit bercanda dengan mengatakan tidak akan menukar jersey pertandingan dengan pemain dari tim lain.

“Kalau jersey mungkin akan saya simpan setiap pertandingan,” ucapnya dengan tertawa. 

DENPASAR – Kebo Iwa adalah seorang panglima militer Bali pada masa pemerintahan Prabu Sri Asta Aura Ratna Bumi Banten pada awal abad ke-14.

Kebo Iwa sendiri menjadi salah satu panglima perang yang sangat ditakuti oleh Patih Majapahit Gajah Mada.

Segala cara coba dilakukan oleh Gajah Mada untuk bisa menyingkirkan Kebo Iwa, karena terkenal dengan keahliannya dalam ilmu perang dan seni arsitektur, tapi selalu gagal.

Kehebatan Kebo Iwa inilah yang coba diaplikasikan dalam jersey teranyar Serdadu Tridatu untuk mengarungi kompetisi di tahun 2019 ini.

Jersey yang dikenakan Paulo Sergio dkk ini sudah diperkenalkan ke suporter Bali United saat Bali United Festival yang berlangsung di Lapangan Parkir Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu malam lalu (16/3).

Meskipun diwarnai hujan, antusiasme suporter cukup besar untuk menyaksikan rangkaian acara Bali United Festival yang kedua ini.

Dari detail jersey yang dikenakan Bali United musim ini, cukup banyak perbedaan yang terlihat. Terutama dari segi desain.

Corak kalung yang dipakai oleh Kebo Iwa coba disematkan di jersey bagian depan. Tidak ada lagi corak barong ket yang menghiasi jersey Bali United seperti musim lalu.

“Kami memakai motif kalung dari Kebo Iwa di bagian dada jersey pemain. Ini diterapkan juga untuk jersey kandang berwarna merah, jersey tandang berwarna putih, dan jersey alternatif berwarna hitam,” ucap CEO Bali United Yabes Tanuri. 

Mengenai bahan jersey, memang terlihat lebih baik jersey sebelumnya. Yang pasti menurut Yabes, bahan jersey lebih kuat dari sebelumnya dan lebih nyaman dipakai.

“Bahan lainnya lebih baik dan lebih tahan lama. Pastinya lebih kuat dan lebih dingin juga. Kami berusaha untuk tetap memakai teknologi anti UV seperti musim lalu,” bebernya.

Selain itu, ada corak Tridatu yang terpasang di leher bagian belakang. “Hampir semua kami ubah dari segi desain. Kami ingin lebih baik lagi,” ucapnya.

Sama seperti musim-musim sebelumnya, Manajemen Serdadu Tridatu tidak bekerjasama dengan apparel olahraga dan lebih memilih untuk memproduksi sendiri jersey miliknya.

Desainernya sendiri sudah melakukan beberapa bulan riset untuk mematangkan desain dan bahan yang akan digunakan.

Mengenai penataan sponsor, Yabes mengatakan juga sudah mempertimbangkan dengan matang. Setidaknya ada sekitar 14 sponsor yang menghiasi jersey yang dikenakan para pemain.

“Logonya sendiri kami pakai bahan rubber agar lebih elegan. Tentunya kami juga mempertimbangkan bagaimana penempatan sponsor-sponsor,” ungkapnya.

Di sisi lain, Il Capitano Bali United Fadil Sausu mengatakan jersey musim sangat nyaman digunakan. Dia juga sedikit bercanda dengan mengatakan tidak akan menukar jersey pertandingan dengan pemain dari tim lain.

“Kalau jersey mungkin akan saya simpan setiap pertandingan,” ucapnya dengan tertawa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/