BOGOR – Meski Madura United tertinggal delapan poin dari Bali United di klasemen sementara Liga 1 2019, tetapi mereka berbeda dari tim lainnya.
Komposisi pemain Madura United cukup berbahaya dengan didukung oleh sederat pemain bintang, terutama berlabel Timnas Indonesia.
Sebut saja M. Ridho, Zulfiandi, Andik Vermansyah, Beto Goncalves, Fachrudin Arianto, hingga mantan anak asuh Stefano Teco Cugurra saat di Persija Jakarta, Jaime Xavier.
Itu sebabnya semua pemain harus diwaspadai tanpa terkecuali dan jangan sampai terlalu memikirkan satu atau dua orang pemain saja.
Ini pesan yang disampaikan bek kiri Bali United Michael Orah saat diwawancarai kemarin. Namun, bagi bagi Orah, ada beberapa titik lemah yang bisa menjadi kartu truf bagi
Serdadu Tridatu untuk bisa menumbangkan Madura United dipekan ke-15 Liga 1 2019 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Selasa (20/8) besok.
“Kalau diamati secara kasar, komposisi pemain mereka (Madura United) jauh lebih baik dari Tira (Persikabo).
Banyak pemain berlabel timnas. Tetapi, mereka juga harus takut dengan kami karena kami punya banyak pemain yang berkualitas,” ucapnya.
Pemain asal Tomohon, Sulawesi Utara ini seperti mulai menebar psywar yang sudah biasa terjadi agar ada bumbu-bumbu pertandingan.
Dari segi permainan, Orah menilai Serdadu Tridatu lebih padu dibandingkan dengan Laskar Sapeh Kerrab. Perbedaan lain yang signifikan juga menurut Orah adalah tekanan ada ditubuh Madura United.
“Kami lebih unggul karena kami lebih padu. Mungkin juga karena pelatih mendapat tekanan dan banyak pemberitaan di media yang saya baca.
Pelatih mereka (Dejan Antonic) mendapat tekanan, otomatis dia menekan pemain untuk harus bermain bagus,” ucapnya.
Situasi did alam tubuh Madura United ini terlihat berbeda jika dibandingkan dengan kondisi Serdadu Tridatu yang menurutnya lebih padu dan saling mendukung satu sama lain.
“Kalau disini beda kan. Pelatih memotivasi pemain dan hanya bicara yang penting fokus. Kita semua bisa berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan,” tegasnya.