DENPASAR – Raut kekecewaan, tampak, jelas di wajah Pelatih Barito Putra Jacksen F Tiaga setelah Laskar Antasari hanya mampu bermain imbang dengan Bali United di Stadion 17 Mei, Banjarmasin kemarin.
Saking kecewanya, Coach Jacksen bahkan terlihat menangis saat sesi jumpa pers. Dia merasa dikerjai pengadil lapangan.
“Wasit menghancurkan segala sesuatu yang sudah kami persiapkan. Percuma kami menganalisis lawan, tidur larut malam, dan kadang kami kurang perhatian kepada keluarga,” ujar Coach Jacksen.
Bagi mantan pemain Persebaya Surabaya ini, apa yang dilakukan wasit Asep Yandis saat memimpin laga Barito versus Bali United sudah sangat keterlaluan.
“Apakah saya berlebihan berkomentar? Kami bermain di kandang. Jujur, ini keterlaluan sekali. Saya belum bisa menerima hasil ini.
Susah saya mau bicara apa. Mungkin saya pelatih terbodoh saat ini. Wasit kontroversial,” ucap Coach Jacksen keras.
Menurutnya, usai gol pertama yang dilesakkan Douglas packer pada menit ke-21, jalannya pertandingan seperti sudah diatur oleh wasit.
Terlalu sering wasit meniup peluit tanda pelanggaran. “Kami baru menguasai pertandingan, sudah dianggap pelanggaran. Terlalu sering.
Mungkin kesalahan kami karena Barito berada di papan atas klasemen. Seharusnya kami tidak berada di papan atas dan bersaing dengan tim-tim calon juara,” terangnya.