GIANYAR – Sudah tiga hari Timnas Senior arahan Simon McMenemy berada di Bali setelah melakukan pemusatan latihan di Australia.
Di Negeri Kangguru, Otavio Dutra dkk melakoni dua kali melakoni laga ujicoba. Pertama menghadapi Perth Glory, Timnas Indonesia memetik kemenangan dengan skor 3-1.
Di laga kedua sebelum bertolak ke Bali, Timnas kembali memetik kemenangan dengan skor 1-5 menghadapi All Star State League atau All Star Liga 2 Australia.
Dari Australia, Timnas Indonesia langsung terbang ke Bali. Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Coach Simon mengungkap alasan mengapa melakukan TC di Bali.
“Ada dua hal penting kami melakukan TC di Bali. Pertama, saya ingin membuat chemistry yang baik dengan pemain dan antar pemain baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan.
Yang kedua, saya tahu pemain Timnas berasal dari berbagai klub. Tapi, ini tidak boleh menjadi alasan mereka tidak memiliki spirit untuk Timnas,” kata eks arsitek Mitra Kukar dan Bhayangkara FC ini.
“Mereka harus mengerti bagaimana pentingnya mereka untuk masyarakat Indonesia dan mereka memiliki tanggung jawab yang besar.
Mereka harus berada di level permainan tertinggi. Saya pikir itu adalah alasan utamanya,” tambah pelatih asal Skotlandia ini.
GIANYAR – Sudah tiga hari Timnas Senior arahan Simon McMenemy berada di Bali setelah melakukan pemusatan latihan di Australia.
Di Negeri Kangguru, Otavio Dutra dkk melakoni dua kali melakoni laga ujicoba. Pertama menghadapi Perth Glory, Timnas Indonesia memetik kemenangan dengan skor 3-1.
Di laga kedua sebelum bertolak ke Bali, Timnas kembali memetik kemenangan dengan skor 1-5 menghadapi All Star State League atau All Star Liga 2 Australia.
Dari Australia, Timnas Indonesia langsung terbang ke Bali. Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Coach Simon mengungkap alasan mengapa melakukan TC di Bali.
“Ada dua hal penting kami melakukan TC di Bali. Pertama, saya ingin membuat chemistry yang baik dengan pemain dan antar pemain baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan.
Yang kedua, saya tahu pemain Timnas berasal dari berbagai klub. Tapi, ini tidak boleh menjadi alasan mereka tidak memiliki spirit untuk Timnas,” kata eks arsitek Mitra Kukar dan Bhayangkara FC ini.
“Mereka harus mengerti bagaimana pentingnya mereka untuk masyarakat Indonesia dan mereka memiliki tanggung jawab yang besar.
Mereka harus berada di level permainan tertinggi. Saya pikir itu adalah alasan utamanya,” tambah pelatih asal Skotlandia ini.
