31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:44 AM WIB

Manajemen Pasang Target Menang di Sisa Laga, WCP: Kita Tetap Fight

DENPASAR – Beberapa kali insiden mewarnai internal tim Bali United saat salah seorang pemain bintang ditarik keluar lapangan karena tampil underperforma.

Seperti kasus Spaso, dan yang terakhir Irfan Bachdim. Pemain blesteran Belanda – Malang ini, ditarik keluar saat laga Bali United kontra Persebaya dan digantikan Kadek Agung.

Digantikan saat tim dalam kondisi tertekan, rupanya, belum bisa diterima Irfan. Apalagi, statusnya adalah pemain bintang.

Yang jelas, kata Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro, kejadian bakal menjadi pelajaran bagi semua pemain di Internal tim serdadu tridatu termasuk bagi Widodo sendiri.

Terutama bagaimana dirinya harus menyikapi 32 pemain yang memiliki karakter berbeda. “Bagaimanapun mereka adalah anak buah saya.

Baik buruknya anak buah saya, saya yang menjaga mereka. Ini menjadi pembelajaran agar kita bisa berjuang bersama lagi,” kata Widodo.

Dalam sesi latihan kemarin, mantan pelatih Sriwijaya FC ini menegaskan bahwa sikap emosional itu boleh saja, namun harus dalam bentuk positif.

“Kadang pemain kita ini tidak terima dengan emosional. Kalau di luar negeri itu hal wajar. Mungkin mereka belum bisa beradaptasi dengan situasi yang ada di Indonesia,” tuturnya.

Dia menambahkan, baik buruknya sepakbola Indonesia tergantung para pelaku yang ada di dalam tim khususnya pemain.

Karena ketika pemain berbuat buruk, maka akan cepat menyebar, demikian juga sebaliknya. “Pemain dan pelatih yang gak bisa ngontrol diri sendiri.

Siapa yang mengontrol, ya di luar kita. Kalau saya ya, manajemen. Kalau pemain ya pelatih,” tambah Coach Widodo.

Dari kekalahan yang dialami itu, manajemen meminta agar disisa liga harus tetap fight. “Jangan hanya slogan saja, tapi juga aksi nyata,” tegasnya.

Dari sisa pertandingan ini, Widodo pun tidak bisa memberikan kepastian apakah bisa tetap bersaing di papan atas untuk memperebutkan juara musim ini.

“Yang penting kami berusaha. Gak mau berjanji bisa juara, ternyata tidak. Nanti saya salah lagi, kena bully lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Irfan yang ditemui usai menjalani latihan terkait kekecewaan tersebut, enggan menanggapi.

Saat dimintai keterangan, dia hanya sempat menyempatkan melayani fans untuk berfoto dan selanjutnya berlalu meninggalkan lapangan menggunakan sepeda motor.

DENPASAR – Beberapa kali insiden mewarnai internal tim Bali United saat salah seorang pemain bintang ditarik keluar lapangan karena tampil underperforma.

Seperti kasus Spaso, dan yang terakhir Irfan Bachdim. Pemain blesteran Belanda – Malang ini, ditarik keluar saat laga Bali United kontra Persebaya dan digantikan Kadek Agung.

Digantikan saat tim dalam kondisi tertekan, rupanya, belum bisa diterima Irfan. Apalagi, statusnya adalah pemain bintang.

Yang jelas, kata Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro, kejadian bakal menjadi pelajaran bagi semua pemain di Internal tim serdadu tridatu termasuk bagi Widodo sendiri.

Terutama bagaimana dirinya harus menyikapi 32 pemain yang memiliki karakter berbeda. “Bagaimanapun mereka adalah anak buah saya.

Baik buruknya anak buah saya, saya yang menjaga mereka. Ini menjadi pembelajaran agar kita bisa berjuang bersama lagi,” kata Widodo.

Dalam sesi latihan kemarin, mantan pelatih Sriwijaya FC ini menegaskan bahwa sikap emosional itu boleh saja, namun harus dalam bentuk positif.

“Kadang pemain kita ini tidak terima dengan emosional. Kalau di luar negeri itu hal wajar. Mungkin mereka belum bisa beradaptasi dengan situasi yang ada di Indonesia,” tuturnya.

Dia menambahkan, baik buruknya sepakbola Indonesia tergantung para pelaku yang ada di dalam tim khususnya pemain.

Karena ketika pemain berbuat buruk, maka akan cepat menyebar, demikian juga sebaliknya. “Pemain dan pelatih yang gak bisa ngontrol diri sendiri.

Siapa yang mengontrol, ya di luar kita. Kalau saya ya, manajemen. Kalau pemain ya pelatih,” tambah Coach Widodo.

Dari kekalahan yang dialami itu, manajemen meminta agar disisa liga harus tetap fight. “Jangan hanya slogan saja, tapi juga aksi nyata,” tegasnya.

Dari sisa pertandingan ini, Widodo pun tidak bisa memberikan kepastian apakah bisa tetap bersaing di papan atas untuk memperebutkan juara musim ini.

“Yang penting kami berusaha. Gak mau berjanji bisa juara, ternyata tidak. Nanti saya salah lagi, kena bully lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Irfan yang ditemui usai menjalani latihan terkait kekecewaan tersebut, enggan menanggapi.

Saat dimintai keterangan, dia hanya sempat menyempatkan melayani fans untuk berfoto dan selanjutnya berlalu meninggalkan lapangan menggunakan sepeda motor.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/