DENPASAR – Kekalahan Bali United di final Piala Presiden memang bukanlah akhir dari segalanya. Masih ada waktu untuk berbenah sebelum Liga 1 dimulai.
Pengamat sepakbola Bali I Made Sony Kawiarda menilai ada banyak faktor mengapa Serdadu Tridatu bisa kalah di partai puncak Piala Presiden.
“Kalau saya lihat, recovery Bali United terlalu sedikit tetapi Persija juga sama kondisinya dengan Bali United. Irfan yang kurang fit juga menjadi faktor.
Tanpa Irfan, Bali United sedikit kekurangan supply bola ke depan. Ketiga mungkin saja karena dilema apakah memilih AFC Cup atau Piala Presiden,” ujar Sony Kawiarda kepada Jawa Pos Radar Bali.
Bukan itu saja, Fadil Sausu dkk dianggap Sony sedikit kurang konsentrasi. Meski begitu, dia sangat mengapresiasi perjuangan skuad asuhan Widodo Cahyono Putro ini.
“Mereka sudah ada di puncak dan itu sudah sangat bagus prosesnya. Yang jelas, mental juara harus ditumbuhkan. Mereka masih kurang di faktor ini,” terangnya.
Terlepas dari kegagalan di partai final, mantan Pelatih Bali Devata FC itu juga berkomentar tentang mantan anak asuhnya Ilija Spasojevic.
Dia tahu banyak orang yang mencibir mantan penyerang Bhayangkara FC, Mitra Kukar, Persib Bandung, dan PSM Makassar itu.
Dia menilai Spaso kurang supply bola dari lapangan tengah. “Dukungan lapangan tengah masih jauh dari kata sempurna.
Saya lihat, masih ada gap yang harus diperbaiki. Kita lihat, ke depannya Bali United mau bagaimana permainannya,” tutupnya.