DENPASAR – Rabu malam kemarin (20/3), Bali United membuat berita mengejutkan dengan berhasil mendatangkan sayap lincah Persela Lamongan, Fahmi Al Ayyubi.
Fahmi sendiri sudah tiba di Bali dan langsung diperkenalkan dengan memegang jersey Serdadu Tridatu musim 2019.
Meskipun sudah diperkenalkan sebagai pemain anyar Serdadu Tridatu, tetapi pihak Manajemen Bali United masih mengatakan bahwa pemain kelahiran Pasuruan, 23 tahun silam
tersebut masih dalam masa pra kontrak dan masih harus menunggu hasil dari tes medis yang kemungkinan besar dilakukan Kamis kemarin (21/2).
“Ya, Fahmi Al Ayyubi sudah tiba di Bali dan akan menjalani tes medis. Kami ingin melihat bagaimana hasil tes medisnya sebelum nantinya resmi kami kontrak,” terang CEO Bali United Yabes Tanuri dikutip di website resmi klub.
Namun, kepindahan Fahmi menjadi pro dan kontra. Ada yang mengatakan bahwa Fahmi akan menjadi cadangan mati di klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta tersebut.
Yang paling kontroversial adalah pihak Manajemen Persela Lamongan yang tidak mau melepas Fahmi ke skuad asuhan Stefano Teco Cugurra ini.
Sepertinya Al Ayyubi sedikit membangkang di Persela. Manajemen Persela pun langsung menggelar rapat di Lamongan untuk membahas masalah ini kemarin.
Manajer Persela Lamongan Edy Yunan Achmadi yang dikonfirmasi kemarin mengenai kepindahan pemainnya mengaku sedikit curiga.
Sebab, dia mengaku Fahmi sempat menghubunginya untuk meminta bertemu. Edy Yunan sudah mendesak penyerang sayap yang sudah
mencetak enam gol bersama Persela di Liga 1 musim lalu tersebut agar tetap bertahan di Laskar Joko Tingkir – julukan Persela Lamongan.
“Saya sudah berusaha mencegahnya, karena musim ini Fahmi masih menjadi bagian keluarga besar Persela. Ternyata, sepulang saya dari Jakarta hari Rabu, ada kabar Fahmi sudah berada Bali. Saya sempat kaget mendengar kabar tersebut,” terangnya.
Diapun tidak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan Fahmi karena dia menganggap Fahmi sudah melanggar etika sebagai pesepakbola professional disaat masih terikat kontrak dengan Persela.
Namun, ketika ditanya mengenai durasi kontrak Fahmi, Edy Yunan tidak mau menjawab. “Entah apa yang mendasari Fahmi bertindak seperti itu.
Ini sudah melanggar etika seorang pemain profesional disaat masih terikat kontrak dengan Persela.
Bahkan dia masih terdaftar sebagai pemain Persela di Piala Presiden, meski belum pernah dimainkan. Siapapun pemainnya, sepenuhnya itu kewenangan tim pelatih,” geramnya.