DENPASAR – Liga 1 2018 resmi berakhir awal Desember lalu. Dibanding musim lalu, capaian skuad Serdadu Tridatu jauh dari kata memuaskan.
Ditarget lima besar, Fadil Sausu dkk terlempar dari posisi 10 besar. Wajar kalua suporter bersuara lantang. Paling kentara saat Bali United jumpa Persija Jakarta.
Flare, smoke bomb, dan cerawat jadi senjata melontarkan protes ke manajemen. Mereka tidak puas dengan performa skuad Bali United.
Buruknya penampilan skuad Serdadu Tridatu juga dirasakan striker IIija Spasojevic. “Saya akui bila tahun 2018 ini bukan tahun terbaik saya.
Tapi di musim perdana saya bersama Bali United, saya sudah berusaha untuk tampil sebaik mungkin untuk masyarakat Bali. Mohon maaf bila belum sesuai harapan semua pihak,” ujar Spaso dilansir dari situs klub baliutd.com.
Kendati mengakui bila kompetisi tahun 2018 bukan menjadi tahun terbaiknya, namun pencapaian Spaso di musim ini juga tidak bisa dikatakan buruk.
Spaso menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim Bali United. Spaso bahkan sukses mencetak gol di semua kompetisi resmi yang diikuti Bali United.
Spaso sukses mencetak dua gol di kualifikasi Liga Champions Asia ke gawang Tampines Rovers dan Chiangrai United.
Begitu juga saat tim Serdadu Tridatu harus bermain di kompetisi Piala AFC 2018, Spaso juga sukses mencetak dua gol. Total Spaso sudah mencetak empat gol di kancah Asia.
Sementara di kompetisi Liga 1, Spaso mencetak sembilan gol dan empat assist. Di Piala Indonesia 2018, Spaso mencetak satu gol.
Hebatnya lagi, Spaso juga bisa mencetak gol menggunakan banyak organ tubuhnya. Dari total 14 gol yang ia cetak tahun 2018,
Spaso sukses mencetak enam gol menggunakan kaki kanan, tiga gol dengan kaki kiri, masing-masing satu gol dengan paha kanan dan kiri, serta tiga gol lewat sundulan.
Spaso sendiri memilih merendah. Ia hanya mengatakan bila seorang penyerang harus mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun di depan gawang.
“Menganai jumlah gol saya di tahun 2018, itu hanya hasil usaha saya untuk tampil sebaik mungkin. Rekan-rekan juga tentu punya andil terhadap gol yang saya cetak.
Terkait gol menggunakan banyak organ tubuh, itulah penyerang. Seorang penyerang harus mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun dengan berpikir cepat ketika mendapat peluang di depan gawang,” kata Spaso.
Spaso pun berharap mampu tampil lebih baik di kompetisi tahun 2019 mendatang. Ia cukup yakin dengan potensi yang dimiliki tim Serdadu Tridatu di tahun 2019.
“Tentu target saya pribadi saya ingin lebih banyak lagi memberikan kontribusi untuk tim. Sebagai penyerang pastinya berharap mencetak gol sebanyak mungkin untuk Bali United.
Tapi bagaimana tim bisa mendapatkan hasil maksimal di setiap pertandingan adalah sesuatu yang lebih penting bagi saya. Saya yakin kami mampu lebih baik di tahun 2019,” pungkasnya.