29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:45 AM WIB

Rumput dan Lampu Stadion Samudera Masih Layak, Ini Rencana Pengelola

DENPASAR – Empat lapangan penunjang Piala Dunia U-20 akhirnya direvitalisasi hampir bersamaan. Para pekerja mulai mengganti rumput lapangan dan lampu penerangan stadion.

Untuk lapangan Samudera Kuta, awalnya, pengelola ingin membongkar lapangan dengan tidak merusak kondisi rumput.

Pengelola bahkan ingin menghibahkan rumput tersebut. Tapi, sampai waktu pembongkaran selesai, belum ada yang datang untuk mengambil rumput.

“Akhirnya sebagian rumput lapangan dipakai warga Kuta untuk kebun mereka,” terang pengelola Lapangan Gelora Samudera IGA Ardhika.

Sebenarnya masih ada beberapa aset lapangan yang layak untuk dipergunakan kembali seperti enam lampu lapangan.

Untuk lapangan latihan standar FIFA, kondisi lampu memang tidak layak, tapi untuk menerangi lapangan kecil menurut pria yang akrab disapa Gung Kang tersebut masih cukup layak.

Ada rencana pihak pengelola untuk menghibahkan lampu. Namun, sampai sekarang baru sebatas wacana saja.

“Ini (lampu penerang lapangan) kan aset dari pengelola. Sebelum dibongkar pihak kontraktor, mungkin kami lebih dulu membongkar dan melakukan relokasi. Kemana akan direlokasi, masih belum tahu,” ucapnya.

Dari pantauan beberapa bulan terakhir, lapangan tersebut cukup banyak dipergunakan oleh beberapa klub lokal seperti Jiwa Muda dan sang empunya lapangan, Pesanku Kuta.

Mau tidak mau yang mempergunakan lapangan tersebut harus pindah sementara ke Lapangan Karya Manunggal Sidakarya, Denpasar Selatan.

“Kami sudah komunikasikan kepada rekan-rekan yang sering menyewa dan menggunakan lapangan. Mereka semua mendukung dengan revitalisasi lapangan.

Untuk sementara beberapa klub seperti Jima dan Pesanku, memakai Lapangan Karya Manunggal di Sidakarya untuk tempat latihan sementara waktu,” ucapnya.

“Saya sebagai pengelola berharap Kuta dan daerah lainnya yang ditunjuk sebagai lapangan penunjang bisa segera memiliki lapangan internasional.

Selain itu dengan revitalisasi ini, prestasi dari pesepak bola lokal terutama yang muda bisa lebih baik lagi. Saya juga ingin agar di empat lapangan penunjang

bisa dirawat dan dijaga dengan baik setelah Piala Dunia, terutama bagi pihak penyewa tahun depan,” tutupnya. 

DENPASAR – Empat lapangan penunjang Piala Dunia U-20 akhirnya direvitalisasi hampir bersamaan. Para pekerja mulai mengganti rumput lapangan dan lampu penerangan stadion.

Untuk lapangan Samudera Kuta, awalnya, pengelola ingin membongkar lapangan dengan tidak merusak kondisi rumput.

Pengelola bahkan ingin menghibahkan rumput tersebut. Tapi, sampai waktu pembongkaran selesai, belum ada yang datang untuk mengambil rumput.

“Akhirnya sebagian rumput lapangan dipakai warga Kuta untuk kebun mereka,” terang pengelola Lapangan Gelora Samudera IGA Ardhika.

Sebenarnya masih ada beberapa aset lapangan yang layak untuk dipergunakan kembali seperti enam lampu lapangan.

Untuk lapangan latihan standar FIFA, kondisi lampu memang tidak layak, tapi untuk menerangi lapangan kecil menurut pria yang akrab disapa Gung Kang tersebut masih cukup layak.

Ada rencana pihak pengelola untuk menghibahkan lampu. Namun, sampai sekarang baru sebatas wacana saja.

“Ini (lampu penerang lapangan) kan aset dari pengelola. Sebelum dibongkar pihak kontraktor, mungkin kami lebih dulu membongkar dan melakukan relokasi. Kemana akan direlokasi, masih belum tahu,” ucapnya.

Dari pantauan beberapa bulan terakhir, lapangan tersebut cukup banyak dipergunakan oleh beberapa klub lokal seperti Jiwa Muda dan sang empunya lapangan, Pesanku Kuta.

Mau tidak mau yang mempergunakan lapangan tersebut harus pindah sementara ke Lapangan Karya Manunggal Sidakarya, Denpasar Selatan.

“Kami sudah komunikasikan kepada rekan-rekan yang sering menyewa dan menggunakan lapangan. Mereka semua mendukung dengan revitalisasi lapangan.

Untuk sementara beberapa klub seperti Jima dan Pesanku, memakai Lapangan Karya Manunggal di Sidakarya untuk tempat latihan sementara waktu,” ucapnya.

“Saya sebagai pengelola berharap Kuta dan daerah lainnya yang ditunjuk sebagai lapangan penunjang bisa segera memiliki lapangan internasional.

Selain itu dengan revitalisasi ini, prestasi dari pesepak bola lokal terutama yang muda bisa lebih baik lagi. Saya juga ingin agar di empat lapangan penunjang

bisa dirawat dan dijaga dengan baik setelah Piala Dunia, terutama bagi pihak penyewa tahun depan,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/