25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:49 AM WIB

Terungkap! Spaso Target Man Utama Bali United, Melvin Isi Slot Nomor 7

DENPASAR – Stefano Teco Cugurra membawa sedikit perubahan ditubuh Bali United. Tanpa melihat hasil pertandingan menghadapi Blitar United di leg pertama babak 32 besar

Piala Indonesia 2018 di Stadion Gelora Soepriadi, Blitar, Kamis malam kemarin (24/1), Teco lebih senang menerapkan formasi 4-3-3.

Formasi ini sudah menjadi formasi bakunya saat menukangi beberapa klub di Thailand dan saat di Persija Jakarta selama dua musim.

Saat di Persija Jakarta, pelatih berpaspor Brazil tersebut lebih senang memainkan Riko Simanjuntak dan Novri Setiawan disisi sayap dengan Marko Simic sebagai target man.

Tampaknya hal tersebut akan berlanjut ke Bali United. Dia juga sudah berbicara dengan para pemain mengenai strategi yang diusungnya.

Coach Teco yang diwawancarai kemarin dengan tegas mengatakan bahwa dia akan memaksimalkan peran Ilija Spasojevic sebagai target man alias pemain nomor sembilan.

Disisi sayap, satu tempat sudah dihuni oleh Melvin Platje meskipun Platje idealnya bermain sebagai target man juga seperti Spaso.

Tapi, mantan aristek Royal Thai Navy ini punya pendapat yang berbeda. “Spaso benar-benar sebagai serang target man.

Melvin bisa juga menjadi target man tetapi Melvin bisa menempati beberapa posisi. Dia juga sudah pernah bermain sebagai wing kanan atau kiri,” bebernya.

Lalu pertanyaan selanjutnya, apakah Spaso dan Melvin bisa sama-sama bertaji ataukah keran golnya seret musim ini?

Jika dibandingkan dengan gaya permainan Persija, Marko Simic memang mendapatkan alur bola yang ideal dan penyerang asal Kroasi tersebut diberikan ruang agar bebas dari kawalan pemain lawan.

Jika dilihat dari sisi Bali United, pundi-pundi gol mereka yang sedikit seret musim lalu bisa terjadi karena semua pemain ingin mencoba mencetak gol.

Alur bola matang jarang didapat Spaso. Berbeda ketika saat Liga 1 2017 dimana Sylvano Comvalius dilayani dengan baik oleh pemain lini kedua.

“Tidak ada masalah dengan posisi pemain. Yang penting semua pemain memiliki respect satu sama lain dan dengan pelatih.

Mereka harus bekerjasama dengan bagus karena kami kerja untuk klub dan bukan untuk individu per individu,” pungkasnya. 

DENPASAR – Stefano Teco Cugurra membawa sedikit perubahan ditubuh Bali United. Tanpa melihat hasil pertandingan menghadapi Blitar United di leg pertama babak 32 besar

Piala Indonesia 2018 di Stadion Gelora Soepriadi, Blitar, Kamis malam kemarin (24/1), Teco lebih senang menerapkan formasi 4-3-3.

Formasi ini sudah menjadi formasi bakunya saat menukangi beberapa klub di Thailand dan saat di Persija Jakarta selama dua musim.

Saat di Persija Jakarta, pelatih berpaspor Brazil tersebut lebih senang memainkan Riko Simanjuntak dan Novri Setiawan disisi sayap dengan Marko Simic sebagai target man.

Tampaknya hal tersebut akan berlanjut ke Bali United. Dia juga sudah berbicara dengan para pemain mengenai strategi yang diusungnya.

Coach Teco yang diwawancarai kemarin dengan tegas mengatakan bahwa dia akan memaksimalkan peran Ilija Spasojevic sebagai target man alias pemain nomor sembilan.

Disisi sayap, satu tempat sudah dihuni oleh Melvin Platje meskipun Platje idealnya bermain sebagai target man juga seperti Spaso.

Tapi, mantan aristek Royal Thai Navy ini punya pendapat yang berbeda. “Spaso benar-benar sebagai serang target man.

Melvin bisa juga menjadi target man tetapi Melvin bisa menempati beberapa posisi. Dia juga sudah pernah bermain sebagai wing kanan atau kiri,” bebernya.

Lalu pertanyaan selanjutnya, apakah Spaso dan Melvin bisa sama-sama bertaji ataukah keran golnya seret musim ini?

Jika dibandingkan dengan gaya permainan Persija, Marko Simic memang mendapatkan alur bola yang ideal dan penyerang asal Kroasi tersebut diberikan ruang agar bebas dari kawalan pemain lawan.

Jika dilihat dari sisi Bali United, pundi-pundi gol mereka yang sedikit seret musim lalu bisa terjadi karena semua pemain ingin mencoba mencetak gol.

Alur bola matang jarang didapat Spaso. Berbeda ketika saat Liga 1 2017 dimana Sylvano Comvalius dilayani dengan baik oleh pemain lini kedua.

“Tidak ada masalah dengan posisi pemain. Yang penting semua pemain memiliki respect satu sama lain dan dengan pelatih.

Mereka harus bekerjasama dengan bagus karena kami kerja untuk klub dan bukan untuk individu per individu,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/