KUTA – Persiapan Piala Dunia U-20 2021 seperti masih belum menemukan titik terang. Kemana arah persiapan juga masih belum terlihat secara gamblang.
Pernyataan Ketum PSSI Mochammad Iriawan saat RUPS PT LIB Kamis lalu (23/1) yang mengatakan akan mengumumkan enam stadion
untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 saat Kongres Biasa PSSI di Discovery Hotel Kartika Plaza, Sabtu kemarin (25/1) tidak benar adanya.
Dengan tegas, pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut saat gala dinner sehari sebelum kongres mengatakan bahwa FIFA menunda pengesahan venue pertandingan.
“FIFA masih mau melihat. Jadi keputusan venue mundur jadi Maret nanti,” terang Mochammad Iriawan alias Iwan Bule.
Untuk itu, dia akan melakukan inspeksi ke 10 stadion yang diusulkan ke FIFA sebagai venue pertandingan Piala Dunia U-20 tahun depan.
Pernyataan Iwan Bule kontradiktif dengan pernyataan sebelumnya yang mengatakan Bali tidak perlu untuk dipromosikan lagi karena sudah terkenal seantero dunia.
Dari pernyataannya, seperti ada kesan Stadion Kapten I Wayan Dipta kembali bisa gagal menjadi venue pertandingan.
Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa Kemenpora sudah mengeluarkan surat mengenai hasil rapat koordinasi mengenai persiapan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 tahun depan
dengan menyebutkan bahwa enam stadion termasuk Stadion Kapten I Wayan Dipta sudah menjadi stadion yang disetujui oleh FIFA?
Apakah PSSI dan Kemenpora mencoba untuk saling mendahului dalam mengumumkan enam stadion tersebut? Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memiliki jawabannya.
“Itu kan hasil rapat PSSI dengan FIFA. PSSI masih akan terus berkoordinasi. Finalnya di lapangan mana yang akan digunakan, nanti akan diumumkan oleh PSSI melalui keputusan FIFA,” ujar Zainudin Amali.
“Sekali lagi, Kemenpora tidak mengeluarkan rekomendasi itu. Lintas sektor PSSi yang menyampaikan hasil rapat dengan FIFA kemarin. Jadi nanti sepenuhnya yang akan mengumumkan adalah PSSI, bukan pemerintah,” tambahnya.