DENPASAR – Ketika tim lain sudah melakoni 24 pertandingan, Bali United baru melakoni 22 laga. Tentu menjadi sebuah keuntungan yang besar bagi Serdadu Tridatu.
Disamping itu Bali United diuntungkan dengan jumlah pertandingan kandang yang lebih banyak terutama dari Madura United dan Borneo FC sebagai rival terdekat.
Bulan November nanti, bisa dikatakan sebagai pembuktian bagi skuad asuhan Stefano Teco Cugurra apakah bisa merengkuh gelar juara atau tidak.
Dua laga tunda kontra Persipura Jayapura dan PSIS Semarang menjadi pembuktiannya. Sebelumnya, Bali United harus menghadapi PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo.
Jika kalah termasuk tumbang kontra PSM Makassar pada tanggal 23 November, permainan bisa dimulai kembali. Persaingan jelas semakin ketat.
Bukan hanya antara Bali United, Madura United, Borneo FC. Tetapi juga dengan Persipura Jayapura yang sudah menemukan kembali performa terbaiknya musim ini.
Masih ada dua pertandingan kandang lagi sebelum menghadapi tur maut. Pertama menghadapi Barito Putra, Minggu besok (27/10) dan Persela Lamongan pada 31 Oktober mendatang.
Kebetulan, menghadapi Barito Putra berlangsung pada hari Minggu. Coach Teco ingin agar suporter meramaikan Stadion Dipta.
Jangan sampai seperti laga kontra Perseru Badak Lampung FC yang hanya dipenuhi oleh lebih dari 9 ribu suporter saja.
“Main Minggu pasti bagus. Suporter bisa datang lebih banyak. Mereka (suporter) perlu memberikan semangat untuk pemain Bali United,” terang Coach Teco.
“Yang terpenting, tiga poin lawan Barito. Suporter harus bisa membantu semangat dan melakukan tekanan ke lawan karena kemenangan sangat penting bagi kami,” tambah mantan arsitek Chiangrai United tersebut.