DENPASAR – Musim depan, Widodo Cahyono Putro kembali ke Bali United. Bukan sebagai pelatih atau bagian dari klub yang sejatinya resmi terbentuk pada tahun 2015 itu, tetapi sebagai rival.
Ini setelah Widodo Cahyono Putro sukses mengantarkan Persita Tangerang lolos ke Liga 1 2020 sebagai runner up.
Di final yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Senin malam kemarin (25/11), Persik yang keluar sebagai juara setelah menang dengan skor tipis 3-2 atas anak asuh Widodo Cahyono Putro.
Tidak masalah bagi pelatih yang akrab disapa WCP tersebut karena tugas utamanya untuk mengantarkan Persita melenggang ke Liga 1 musim depan sudah terwujud.
Yang mau dibahas sekarang bukanlah tentang Pendekar Cisadane – julukan Persita Tangerang yang berhasil melenggang ke kasta tertinggi musim depan.
Tapi, membahas Bali United musim ini dengan enam pertandingan tersisa menurut pandangan sang mantan.
Coach WCP tahu betul bagaimana karakteristik Bali United. Selama hampir dua musim menahkodai Serdadu Tridatu, dia membuat Bali United menjelma menjadi klub yang ditakuti.
Di Liga 1 2017, dia hampir saja membawa I Made Andhika Wijaya merengkuh gelar juara kali pertama sepanjang sejarah klub berdiri.
Poinnya pun sama dengan Bhayangkara FC yang menjadi kampiun saat itu yakni 68. Seandainya tidak ada “mafia” saat itu, mungkin saja Bali United juara.
Tahun ini, mereka juga kembali hampir merengkuh gelar juara. WCP memprediksi, dengan perbedaan 12 poin, sulit untuk tim lain bisa mengejar Bali United.
“Kalau dua pertandingan kandang menang, saya kira bisa juara. Untuk laga tandang tinggal mana yang mau diambil dan mana yang mau dilepas.
Mereka (pemain Bali United) harus memiliki motivasi. Kalau tidak, jarak poin dengan tim dibawahnya akan semakin tipis dan merepotkan jadinya,” terangnya.