DENPASAR – Usai menahan imbang Kalteng Putra di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Rabu (26/6) lalu, skuad Serdadi Tridatu langsung berangkat ke Lampung dan tiba, Kamis (27/6).
Istirahat sebentar, anak asuh Stefano Teco Cugurra langsung menggelar sesi latihan di Lapangan Batalion Yonif 143/Twej, Kabupaten Lampung Selatan, Jumat sore kemarin (28/6).
Meski sedikit kelelahan, pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra, tampaknya, tidak memberikan waktu untuk santai bagi skuadnya.
Sebab, laga kontra Perseru Badak Lampung FC dipekan keenam Liga 2019 di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR, Way Halim, sudah didepan mata.
Coach Teco, tampaknya, tidak mau kembali kehilangan tiga poin menghadapi tim yang disebut-sebut juga milik owner Bali United Pieter Tanuri tersebut.
Dalam sesi latihan kemarin, beberapa pemain yang tidak berangkat ke Bantul kala menghadapi Kalteng Putra juga sudah berlatih.
Mereka adalah Haudi Abdillah, Dias Angga Putra, dan Miftahul Hamdi. Ketiga pemain ini disiapkan untuk mengganti posisi Leonard Tupamahu dan Paulo Sergio yang absen karena akumulasi kartu.
Termasuk menggantikan peran Ricky Fajrin yang harus pulang ke Semarang untuk melangsungkan resepsi pernikahan.
Yang perlu diingatkan oleh Teco kepada skuad asuhannya jelang laga kontra Badak Lampung adalah bagaimana skuad asuhannya bisa menjaga emosi dan apa yang terjadi menghadapi Kalteng Putra terulang lagi.
Saat itu, pemain begitu emosional meskipun pemain Kalteng juga bertindak hal yang sama. Empat kartu kuning dan satu kartu merah diraih Serdadu Tridatu kala itu.
Kemenangan didepan mata pun sirna akibat emosi pemain yang belum bisa dikontrol dengan baik. Lantas, apa yang dilakukan Teco agar kejadian tersebut tidak terulang?
Apakah ada hukuman dari Teco? “Ya, ini bukan soal dari pelatih. Keputusan ini harus dari manajemen. Saya pikir yang emosional juga bukan dari Bali United saja, tetapi juga dari Kalteng Putra yang melakukan hal serupa,” terang Teco.
Bukan hanya para pemain yang kecewa atas hasil imbang kemarin, Teco pun demikian. “Bukan hanya satu dua pemain saja yang kecewa. Semua pemain juga mau menang kemarin,” tegasnya.
Mengenai tiga pemain yang absen, jelas saja ada perubahan strategi yang dilakukan Coach Teco terhadap winning team mereka yang dalam lima pertandingan berhasil meraup 13 poin.
Bagi pelatih berpaspor Brazil tersebut, absennya sejumlah pilar jelas sesuatu yang biasa terjadi dalam sepakbola.
“Yang penting, pemain pengganti harus punya semangat tinggi untuk membantu tim. Hal seperti ini biasa terjadi dalam sepakbola,” pungkasnya.