26.3 C
Jakarta
8 September 2024, 7:48 AM WIB

PREVIEW BALI UNITED vs PERSIKABO 1973 : DJANUR JANGAN HANYA BERHARAP TUAH STADION DIPTA

DENPASAR – Sudah kenyang asam, garam persepakbolaan Indonesia.  Djajang Nurdjaman bukanlah sosok pelatih kemarin sore di Liga 1 2022/2023.

Dengan situasi inilah Bali United perlu waspada menghadapi Persikabo 1973 di laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kapten I Wayan Dipta malam hari ini.

Djanur, demikian sapaan akrab Djajang Nurdjaman sudah pernah merasakan manisnya kemenangan di Stadion Kapten I Wayan. Hal tersebut terjadi saat dia masih menjadi arsitek Persebaya Surabaya di Liga 1 2018. Ketika itu, Persebaya mampu dibawanya menang dengan skor 2-5.

Sekarang, dia bersama Laskar Padjajaran. Persikabo, Bogor,  dan Persebaya memiliki persamaan. Keduanya sama-sama memiliki match worn berwarna hijau.

Apakah keberuntungan akan memihak Persikabo? Bisa saja. Keinginan ini juga diungkapkan Djanur saat sesi konferensi pers jelang pertandingan di Grand Livio Hotel, kamis (29/9).

“Kontennya berbeda antara Persebaya dan Persikabo. Pemainnya juga berbeda. Bali United secara garis besar tidak banyak perubahan dari segi pemain. Tapi mudah-mudahan saja tuah itu akan hinggap lagi ke kami untuk bisa melawan Bali United,” terang mantan Pelatih Persib Bandung tersebut.

“Kami menyadari yang kami hadapi adalah tim papan atas dan calon juara. Tentunya kami perlu waspada dengan kekuatan mereka. Secara individu mereka jauh diatas kami. Tapi kami mencoba meraih poin di sini,” tambahnya.

Bertandang ke Bali, Djanur memboyong 21 pemain. Kemungkinan besar juga termasuk Dimas Drajad yang tampil moncer bersama Timnas Indonesia.

Dalam dua pertandingan menghadapi Curacao, Dimas Drajad mampu mencetak dua gol. Dimas Drajad memang menjadi opsi utama Djanur musim ini.

Itu sebabnya dia dominan memainkan formasi 3-5-2. Dua penyerang langsung ditempatkan di depan. Selain Dimas Drajad, ada Gustavo Toncantins.

Namun sekali lagi, Djanur merendah menghadapi Bali United. Meskipun Bali United tidak akan diperkuat beberapa pemain seperti I Made Andhika Wijaya dan Brwa Nouri yang mendapatkan larangan bermain. Lalu ada Irfan Jaya yang masih dalam tahapan pemulihan cedera.

Djanur mengungkapkan bahwa Teco tidak akan susah untuk melakukan rotasi pemain. “Saya sering mengamati tim-tim besar. Saya lihat sendiri, kedalaman pemain Bali United luar biasa dan bukan menjadi keuntungan kami seandainya ada pemain mereka (Bali United) yang absen. Apalagi hanya satu atau dua pemain saja,” jelasnya.

“Saya bukan pesimis, tapi saya mengakui kualitas pemain mereka ada di level satu. Tapi kami tidak gentar dan akan meraih poin disini,” tambahnya. Disisi lain Pelatih Bali United Stefamo Cugurra Teco sangat menghormati Djanur. Meskipun mantan arsitek PS Barito Putera tersebut terkesan merendah sebelum menghadapi Bali United.

Dengan dukungan ribuan suporter, Bali United mungkin akan lebih mudah mengatasi Persikabo. “Saya respect dengan dia (Djanur). Dia adalah pelatih yang sudah lama ada di Liga Indonesia dan berpengalaman menangani beberapa klub di Indonesia. Saya pikir, semua harus bekerja keras untuk mendapatkan hasil positif. Mau mudah atau susah untuk mendapatkannya, kami harus bekerja keras,” tutup Teco. (lit)

 

DENPASAR – Sudah kenyang asam, garam persepakbolaan Indonesia.  Djajang Nurdjaman bukanlah sosok pelatih kemarin sore di Liga 1 2022/2023.

Dengan situasi inilah Bali United perlu waspada menghadapi Persikabo 1973 di laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kapten I Wayan Dipta malam hari ini.

Djanur, demikian sapaan akrab Djajang Nurdjaman sudah pernah merasakan manisnya kemenangan di Stadion Kapten I Wayan. Hal tersebut terjadi saat dia masih menjadi arsitek Persebaya Surabaya di Liga 1 2018. Ketika itu, Persebaya mampu dibawanya menang dengan skor 2-5.

Sekarang, dia bersama Laskar Padjajaran. Persikabo, Bogor,  dan Persebaya memiliki persamaan. Keduanya sama-sama memiliki match worn berwarna hijau.

Apakah keberuntungan akan memihak Persikabo? Bisa saja. Keinginan ini juga diungkapkan Djanur saat sesi konferensi pers jelang pertandingan di Grand Livio Hotel, kamis (29/9).

“Kontennya berbeda antara Persebaya dan Persikabo. Pemainnya juga berbeda. Bali United secara garis besar tidak banyak perubahan dari segi pemain. Tapi mudah-mudahan saja tuah itu akan hinggap lagi ke kami untuk bisa melawan Bali United,” terang mantan Pelatih Persib Bandung tersebut.

“Kami menyadari yang kami hadapi adalah tim papan atas dan calon juara. Tentunya kami perlu waspada dengan kekuatan mereka. Secara individu mereka jauh diatas kami. Tapi kami mencoba meraih poin di sini,” tambahnya.

Bertandang ke Bali, Djanur memboyong 21 pemain. Kemungkinan besar juga termasuk Dimas Drajad yang tampil moncer bersama Timnas Indonesia.

Dalam dua pertandingan menghadapi Curacao, Dimas Drajad mampu mencetak dua gol. Dimas Drajad memang menjadi opsi utama Djanur musim ini.

Itu sebabnya dia dominan memainkan formasi 3-5-2. Dua penyerang langsung ditempatkan di depan. Selain Dimas Drajad, ada Gustavo Toncantins.

Namun sekali lagi, Djanur merendah menghadapi Bali United. Meskipun Bali United tidak akan diperkuat beberapa pemain seperti I Made Andhika Wijaya dan Brwa Nouri yang mendapatkan larangan bermain. Lalu ada Irfan Jaya yang masih dalam tahapan pemulihan cedera.

Djanur mengungkapkan bahwa Teco tidak akan susah untuk melakukan rotasi pemain. “Saya sering mengamati tim-tim besar. Saya lihat sendiri, kedalaman pemain Bali United luar biasa dan bukan menjadi keuntungan kami seandainya ada pemain mereka (Bali United) yang absen. Apalagi hanya satu atau dua pemain saja,” jelasnya.

“Saya bukan pesimis, tapi saya mengakui kualitas pemain mereka ada di level satu. Tapi kami tidak gentar dan akan meraih poin disini,” tambahnya. Disisi lain Pelatih Bali United Stefamo Cugurra Teco sangat menghormati Djanur. Meskipun mantan arsitek PS Barito Putera tersebut terkesan merendah sebelum menghadapi Bali United.

Dengan dukungan ribuan suporter, Bali United mungkin akan lebih mudah mengatasi Persikabo. “Saya respect dengan dia (Djanur). Dia adalah pelatih yang sudah lama ada di Liga Indonesia dan berpengalaman menangani beberapa klub di Indonesia. Saya pikir, semua harus bekerja keras untuk mendapatkan hasil positif. Mau mudah atau susah untuk mendapatkannya, kami harus bekerja keras,” tutup Teco. (lit)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/