BANTUL – Bek I Made Andhika WIjaya menjadi perwakilan pemain Serdadu Tridatu untuk memberikan keterangan pers sebelum pertandingan menghadapi PS Tira hari ini di Stadion Sultan Agung Bantul, Jogjakarta.
Tampaknya Andhika sudah menjadi bintang yang mulai bersinar terang. Buktinya, anak-anak yang berada di SSA tidak henti-hentinya meminta tanda tangan dan foto bersama dengan bek kanan pemilik nomor punggung 44 itu.
Namun, bukan itu yang ingin dibahas kali ini. Yang ingin dibahas adalah bagaimana caranya agar Andhika bisa membantu Serdadu Tridatu meraih kemenangan ketiga dan membawa Serdadu Tridatu berada di puncak klasemen sementara Liga 1.
“Besok saya akan bermain 100 persen. Saya sudah siap. Saya tahu PS Tira bagus. Tetapi saya yakin kami lebih bagus dari PS Tira. Yang terpenting kami harus bisa bekerja keras,” ujar Andhika kemarin.
Terlebih ada motivasi tersendiri karena Serdadu Tridatu tidak pernah terkalahkan. “Jelas itu bentuk motivasi. Kami tidak ingin kalah. Makanya semua pemain PS Tira harus benar-benar diwaspadai,” ucapnya.
Ada dua pemain PS Tira yang sangat dia waspadai. Sama seperti Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro, dia mewaspadai sosok winger Wawan Febrianto dan Aleksander Rakic.
Pemilik nomor punggung 10 dan sembilan di skuad The Army – julukan PS Tira ini dianggap cukup berbahaya.
Dia tahu cara untuk meredam para pemain sayap dari tim yang diasuh Rudy Eka Priyambada ini.
“Caranya kami terutama saya sebagai bek sayap harus bisa melakukan pressure ketat ke pemain sayap mereka. Itu kunci utamanya. Selebihnya akan dilihat di lapangan nanti,” bebernya.
Anak ketiga dari Asisten Pelatih Bali United I Made Pasek Wijaya itu juga memiliki kenangan manis yang hampir mirip dengan Martinus Novianto di SSA.
Kalau Martinus juara bersama Kodya Jogjakarta di Porda 2014, Andhika berhasil membawa Bali United U-21 melenggang ke babak final ISC U-21 usai mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 4-3. “Ini menjadi motivasi untuk saya. Saya harus bisa lebih baik,” pungkasnya