RadarBali.com – Tak ada yang aneh saat Bali United main pada babak pertama kontra Sriwijaya FC di Stadion Dipta, Gianyar, Senin (30/10) malam.
Semua lini begitu padu menjalankan perintah Coach Widodo. Sisi pertahanan yang digalang kuartet tangguh Andhika Wijaya, Agus Nova, Ahn Byung Keon, dan Ricky Fajrin, nyaris tak bisa dibobol penyerang Sriwijaya.
Beberapa kali Beto Goncalves maupun Hilton Moreira mati kutu. Justru barisan gelandang dan penyerang Bali United yang membombardir pertahanan Sriwijaya yang dikawal Bio Paulin dan Yanto Basna.
Hasilnya, babak pertama Bali United mampu unggul telak 3 – 0 melalui gol Sylvano Comvalius pada menit ke 2 melalui titik putih.
Gol gelandang Taufik pada menit 14, dan Sylvano Comvalius pada menit 37. Namun, semua berubah drastis pada babak kedua.
Terutama setelah Ahn Byung Keon ditarik dan digantikan Abdurahman. Peran yang dimainkan pemain asal Makassar ini kurang maksimal.
Terbukti, baru beberapa menit masuk lapangan gol balasan dari Sriwijaya tercipta melalui Merauje Shandy.
Gol melalui tendangan bebas itu tercipta setelah bek Andhika Wijaya melanggar striker Sriwijaya Hilton Moreira. Gol pada menit 49 itu kontan meningkatkan adrenaline pemain Sriwijaya.
Sepanjang babak kedua, Sriwijaya terus menekan Bali United. Apesnya, Bali United seperti kehilangan arah permainan. Bola dari kaki ke kaki, maupun umpan lambung begitu mudah dipatahkan pemain Laskar Wong Kito.
Puncaknya, Sriwijaya kembali mengandakan gol pada menit ke 61 melalui sepakan Beto Goncalves setelah bola yang ditendang Meauje Shandy gagal ditangkap sempurna kiper Wawan Hendrawan.
Jantung supporter makin dagdigdug setelah pada menit ke 66, Hilton menyarangkan bola ke gawang Bali United. Beruntung hakim garis memutuskan Hilton pada posisi offside.
Pergantian pemain pun dilakukan kedua tim untuk mendobrak daya gempur pada menit-menit terakhir. Namun, hingga peluit ditiup wasit Al Katiri, kedudukan tetap 3 – 2 untuk kemenangan Bali United.
