33 C
Jakarta
11 Desember 2024, 12:32 PM WIB

Kejanggalan Lain Terkuak, WCP: Saya Sedih, tapi Inilah Sepakbola

LEGIAN – Keputusan mundur Widodo Cahyono Putro alias WCP sebagai pelatih Kepala Bali United sampai saat ini mengundang kaget banyak pihak. Apalagi bagi suporter.

Tapi, keputusan sudah terlanjur diambil. Ditemui saat pamitan dengan jajaran pelatih dari U-16 hingga senior, Widodo mengatakan, keputusan mundur itu sudah ada dalam kontrak perpanjangan.

Di dalam kontrak tersebut, jika dalam tiga pertandingan beruntun Bali United kalah, mau tidak mau Widodo harus siap tersingkir.

Sebagaimana diketahui, menghadapi Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar, Bali United gagal menang.

Bahkan, 10 gol bersarang ke gawang Wawan Hendrawan dalam tiga pertandingan terakhir. Tapi, ada yang aneh dengan keputusan mundur ini.

Di putaran pertama Serdadu Tridatu juga sempat tumbang tiga kali beruntun ketika menghadapi PS TIRA, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar.

Tapi, saat itu tidak ada keputusan mundur. Tidak ada penjelasan dari Widodo maupun manajemen Bali United.

Widodo hanya mengatakan, jika semua pemain sudah dianggap seperti anak sendiri. “Tentu saya sedih. Mereka seperti anak sendiri. Tetapi inilah sepakbola. Pergi itu sesuatu yang biasa,” ucapnya.

“Seperti saya di Sriwijaya dulu. Saya ucapkan terimakasih kepada Pak Pieter dan keluarga dan Pak Yabes.

Suporter juga menjadi kekuatan bagi kami untuk mengarungi musim lalu dan musim ini. Terimakasih dukungannya,” tambah pelatih berusia 48 tahun ini.

Lalu, apa rencana ke depan Widodo setelah hengkang dari Serdadu Tridatu? Pagi hari ini, Widodo sudah bertolak kembali menuju Gresik. Barang-barangnya pun sudah dibawa ke Gresik kemarin.

“Saya akan fokus untuk lisensi kepelatihan A Pro dulu. Tahun depan, saya akan berangkat ke Spanyol. Seharusnya Desember, tetapi diundur dan modul selanjutnya dipindah ke bulan Desember,” pungkasnya.

LEGIAN – Keputusan mundur Widodo Cahyono Putro alias WCP sebagai pelatih Kepala Bali United sampai saat ini mengundang kaget banyak pihak. Apalagi bagi suporter.

Tapi, keputusan sudah terlanjur diambil. Ditemui saat pamitan dengan jajaran pelatih dari U-16 hingga senior, Widodo mengatakan, keputusan mundur itu sudah ada dalam kontrak perpanjangan.

Di dalam kontrak tersebut, jika dalam tiga pertandingan beruntun Bali United kalah, mau tidak mau Widodo harus siap tersingkir.

Sebagaimana diketahui, menghadapi Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar, Bali United gagal menang.

Bahkan, 10 gol bersarang ke gawang Wawan Hendrawan dalam tiga pertandingan terakhir. Tapi, ada yang aneh dengan keputusan mundur ini.

Di putaran pertama Serdadu Tridatu juga sempat tumbang tiga kali beruntun ketika menghadapi PS TIRA, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar.

Tapi, saat itu tidak ada keputusan mundur. Tidak ada penjelasan dari Widodo maupun manajemen Bali United.

Widodo hanya mengatakan, jika semua pemain sudah dianggap seperti anak sendiri. “Tentu saya sedih. Mereka seperti anak sendiri. Tetapi inilah sepakbola. Pergi itu sesuatu yang biasa,” ucapnya.

“Seperti saya di Sriwijaya dulu. Saya ucapkan terimakasih kepada Pak Pieter dan keluarga dan Pak Yabes.

Suporter juga menjadi kekuatan bagi kami untuk mengarungi musim lalu dan musim ini. Terimakasih dukungannya,” tambah pelatih berusia 48 tahun ini.

Lalu, apa rencana ke depan Widodo setelah hengkang dari Serdadu Tridatu? Pagi hari ini, Widodo sudah bertolak kembali menuju Gresik. Barang-barangnya pun sudah dibawa ke Gresik kemarin.

“Saya akan fokus untuk lisensi kepelatihan A Pro dulu. Tahun depan, saya akan berangkat ke Spanyol. Seharusnya Desember, tetapi diundur dan modul selanjutnya dipindah ke bulan Desember,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/