DENPASAR – Bali United punya pengalaman main di kancah Asia. Tepatnya pada musim 2018. Saat itu Bali United gagal total.
Gagal total dalam arti sebenarnya. Ketika menggebu-gebu ingin merengkuh gelar juara di Piala Presiden, Bali United yang masih ditangani Widodo Cahyono Putro tersebut bermain ala kadarnya saja di AFC Cup 2018.
Akhirnya, mereka menjadi juru kunci saat itu. Nah, musim depan, lima kompetisi akan dijalani Bali United.
Selain ASEAN Championship Cup (ACC) 2020, masih ada babak kualifikasi Liga Champions Asia. Jika gugur di Liga Champions Asia 2020, mereka akan bertarung di AFC Cup 2020.
Selain itu masih ada Piala Presiden 2020 yang rencananya bergulir bulan Februari, Piala Indonesia 2020, dan terakhir Liga 1 2020.
Tentu tenaga akan terkuras dan konsentrasi bisa terbagi. CEO Bali United Yabes Tanuri menyadari betul tantangan skuad Serdadu Tridatu musim depan.
“Ya kami harus bersiap dan memperdalam skuad kami musim depan,” ucap Yabes Tanuri. Selain memperdalam skuad, Yabes ingin menambah jajaran pelatih untuk musim depan.
Meskipun enggan untuk menjabarkannya, kemungkinan ada pelatih yang sengaja disiapkan di salah satu kompetisi.
Misalnya saja di Piala Presiden. Saat Piala Presiden 2018, Bali United menunjuk Hans Peter Schaller (HPS) sebagai pelatih dan Widodo Cahyono Putro (WCP) fokus di kualifikasi Liga Champions Asia 2018 dan AFC Cup 2020.
Di tangan HPS, Bali United dengan materi pemain muda justru sukses melenggang hingga final sebelum ditumbangkan Persija Jakarta dengan skor 3-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
“Kami juga ingin perbanyak offisial juga. Tapi, kami masih harus melihat dulu hasil di kualifikasi Liga Champions. Baru bisa berbicara lagi mengenai persiapan,” tuturnya.