26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 5:31 AM WIB

Pandemi, Vila Bisa Jadi Pilihan Utama, Hotel Bintang 5 Coba Bangkit

NUSA DUA – Di masa pandemi sekarang, sepertinya ada secercah harapan untuk pengelola vila di Bali.

Dari survei yang dilakukan tiket.com, 34,76 persen responden memilih vila sebagai tempat untuk melakukan staycation dibandingkan dengan akomodasi yang lain seperti hotel, hostel, dan sebagainya.

Survei sendiri dilakukan pada bulan April – Mei lalu. Setidaknya ada harapan bagi pengelola vila di Bali untuk menggaet wisatawan, terutama wisatawan domestik.

Salah satunya adalah Kayumanis Nusa Dua Private Villa & Spa. Suasana vila sangat mewah dan privasi yang sangat terjaga dengan baik.

Disana terdapat 20 vila yang ditawarkan kepada konsumen. Untuk sekarang saja, ada beberapa vila yang sengaja disewa dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Untuk vila dengan satu kamar tidur saja luasnya bisa mencapai 400 m2. Untuk vila dengan tiga kamar tidur, luasnya kurang lebih 700 m2.

Semua vila dilengkapi dengan kolam renang pribadi. “Sekarang kondisi okupansi sekitar dibawah 10 persen. Selain untuk menginap perhari, kami juga tawarkan long therm rental.

Jadi, wisatawan bisa menyewa dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya satu bulan, enam bulan, atau satu tahun,” terang GM Kayumanis Private Nusa Dua Private Villa & Spa Nyoman Astika.

Untuk masalah market share, hampir merata antara wisatawan domestik dan mancanegara. “Soal harga untuk long therm rental jauh dari harga normal.

Kami mencoba untuk menggaet wisatawan ditengah pandemi seperti sekarang ini,” tutup Nyoman Astika yang sudah lebih dari 15 tahun bersama Kayumanis tersebut.

Disatu sisi,  Montigo Resorts Seminyak dimasa pagebluk Covid-19 ini mencoba untuk bangkit. Dari 128 kamar yang dimiliki, tidak ada tamu yang menginap.

Padahal biasanya 60 persen kapasitas hotel selalu terisi. Kebanyakan dari wisatawan dari mancanegara yang menginap disana.

“Mulai drop setelah Nyepi. Dari sana, kami banyak menerima cancelation akibat pandemi ini,” terang General Manager Montigo Resorts Seminyak Agus Wirawan.

“Sebelum pandemi, market share terbesar itu dari Australia. Lalu setelah itu ada Inggris, Korea, Jerman, dan Indonesia juga ada,” tambahnya.

Beruntungnya, Montigo Resorts Seminyak bekerjasama dengan online travel agent (OTA) tiket.com dalam penjualan kamar dengan menggunakan fitur tiket flexi.

Dengan fitur ini, wisatawan tidak harus menentukan tanggal diawal saat memesan kamar dan voucher bisa berlaku hingga satu tahun dari tanggal pemesanan.(rba)

NUSA DUA – Di masa pandemi sekarang, sepertinya ada secercah harapan untuk pengelola vila di Bali.

Dari survei yang dilakukan tiket.com, 34,76 persen responden memilih vila sebagai tempat untuk melakukan staycation dibandingkan dengan akomodasi yang lain seperti hotel, hostel, dan sebagainya.

Survei sendiri dilakukan pada bulan April – Mei lalu. Setidaknya ada harapan bagi pengelola vila di Bali untuk menggaet wisatawan, terutama wisatawan domestik.

Salah satunya adalah Kayumanis Nusa Dua Private Villa & Spa. Suasana vila sangat mewah dan privasi yang sangat terjaga dengan baik.

Disana terdapat 20 vila yang ditawarkan kepada konsumen. Untuk sekarang saja, ada beberapa vila yang sengaja disewa dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Untuk vila dengan satu kamar tidur saja luasnya bisa mencapai 400 m2. Untuk vila dengan tiga kamar tidur, luasnya kurang lebih 700 m2.

Semua vila dilengkapi dengan kolam renang pribadi. “Sekarang kondisi okupansi sekitar dibawah 10 persen. Selain untuk menginap perhari, kami juga tawarkan long therm rental.

Jadi, wisatawan bisa menyewa dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya satu bulan, enam bulan, atau satu tahun,” terang GM Kayumanis Private Nusa Dua Private Villa & Spa Nyoman Astika.

Untuk masalah market share, hampir merata antara wisatawan domestik dan mancanegara. “Soal harga untuk long therm rental jauh dari harga normal.

Kami mencoba untuk menggaet wisatawan ditengah pandemi seperti sekarang ini,” tutup Nyoman Astika yang sudah lebih dari 15 tahun bersama Kayumanis tersebut.

Disatu sisi,  Montigo Resorts Seminyak dimasa pagebluk Covid-19 ini mencoba untuk bangkit. Dari 128 kamar yang dimiliki, tidak ada tamu yang menginap.

Padahal biasanya 60 persen kapasitas hotel selalu terisi. Kebanyakan dari wisatawan dari mancanegara yang menginap disana.

“Mulai drop setelah Nyepi. Dari sana, kami banyak menerima cancelation akibat pandemi ini,” terang General Manager Montigo Resorts Seminyak Agus Wirawan.

“Sebelum pandemi, market share terbesar itu dari Australia. Lalu setelah itu ada Inggris, Korea, Jerman, dan Indonesia juga ada,” tambahnya.

Beruntungnya, Montigo Resorts Seminyak bekerjasama dengan online travel agent (OTA) tiket.com dalam penjualan kamar dengan menggunakan fitur tiket flexi.

Dengan fitur ini, wisatawan tidak harus menentukan tanggal diawal saat memesan kamar dan voucher bisa berlaku hingga satu tahun dari tanggal pemesanan.(rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/