26.3 C
Jakarta
8 September 2024, 7:35 AM WIB

ITDC Teken Kontrak Paket Proyek Infrastruktur Area Timur KEK Mandalika

DENPASAR – Jumat (5/3) kemarin, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku

BUMN pengembang dan pengelola The Nusa Dua, Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB bersama

Joint Operation PT Hutama Karya (Persero) – PT Adhi Karya (Persero), Tbk (JO HUTAMA-ADHI) menandatangani

Kontrak Paket II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) untuk pembangunan infrastruktur dasar di area Timur The Mandalika.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer selaku pemberi kerja dan Authorized Representativ perwakilan resmi JO HUTAMA – ADHI Ir. Ari Asmoko,

disaksikan oleh Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat, Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero) Novias Nurendra,

serta Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero), Tbk. A. Suko Widigdo, bertempat di The Maj Nusa Dua, kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali.

Kontrak paket ini merupakan bagian dari Kontrak Paket MUTIP yang terdiri dari Paket I dan Paket II, dengan total nilai mencapai Rp 1,7 triliun.

Program MUTIP dibiayai secara penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri

yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.

Kontrak Paket II meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai,                             pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur,

serta pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya serta  memiliki durasi pekerjaan sampai 730 hari kalender.

Penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi ITDC dan JO HUTAMA-ADHI ini dilakukan setelah melalui proses pengadaan menggunakan metode international open competitive tender

serta telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh AIIB sebagai bank pemberi pinjaman.

“Kami berkomitmen menjalankan amanat Bapak Presiden agar mengembangkan The Mandalika menjadi destinasi pariwisata unggulan baru di Indonesia yang disampaikan

saat peresmian KEK Mandalika pada 2017. Penandatanganan Kontrak Paket II ini merupakan salah satu upaya kami dalam mewujudkan percepatan pengembangan The Mandalika.

Selain itu, kami yakin, sebagai kontraktor dengan pengalaman mengerjakan proyek-proyek nasional dan internasional JO HUTAMA-ADHI akan mampu menyelesaikan

pembangunan infrastruktur di The Mandalika ini tepat waktu dengan kualitas internasional,” kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer

Kontrak Paket II ini, imbuh Abdulbar, nantinya akan semakin melengkapi infrastruktur dasar yang telah dibangun serta meningkatkan

daya tarik dan nilai jual kawasan di mata investor sehingga akan semakin banyak investor yang akan berinvestasi di The Mandalika.

Dari sisi investasi, hingga saat ini, setidaknya sudah hampir 200 Ha sedang berproses untuk dikerjasamakan dalam berbagai bentuk properti, seperti Hotel Bintang 4 dan 5, area komersial, hingga SPBU.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat PDRB sektor pariwisata NTB.

Diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya  pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun, sedangkan tanpa pembangunan Mandalika hanya sekitar Rp 11,4 triliun.

“Dengan didukung potensi alam serta event IndonesianGP yang akan berlangsung, kami optimistis The                    Mandalika dapat menjadi salah satu lokomotif kebangkitan industri pariwisata tanah air

pasca pandemi COVID-19, serta mampu menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian NTB dan Indonesia.

Oleh  karena itu, kami berkomitmen terus melanjutkan pengembangan infrastruktur The Mandalika, paralel dengan pembangunan street circuit dan amenitas seperti hotel dan beach club

guna menyambut normalisasi pariwisata setelah proses vaksinasi selesai. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan

Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga dalam pengembangan The Mandalika ini,” ujar Abdulbar.

Seperti diketahui, pengembangan kawasan The Mandalika yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas ini, mendapat dukungan yang kuat dari Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) telah berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur pendukung The Mandalika.

Beberapa proyek Kementerian PUPR tersebut antara lain, pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok-The Mandalika sepanjang 17,4 km dengan lebar 50 meter,

memiliki 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median jalan dengan senilai Rp814 miliar, pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 75 miliar,

proyek pembangunan 750 home stay yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, dan program rumah swadaya untuk 2.300 unit.

Kementerian PUPR juga akan membangun Promenade di Desa Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah dan membangun rumah susun (Rusun) dengan 80 kamar dan rumah khusus (Rusus) sebanyak 48 unit.    

Nantinya, Rusun dan Rusus ini akan diperuntukkan bagi pekerja pariwisata di sekitar kawasan The Mandalika.

Sementara itu, ITDC sendiri telah memulai percepatan pembangunan The Mandalika sejak 2016 dan hingga saat ini, telah terbangun infrastruktur jalan utama kawasan sepanjang 4 km

beserta fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti Masjid Nurul Bilad dan Kuta Beach Park berikut beach facilities-nya dengan menggunakan pendanaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 sebesar Rp 250 miliar.

Sementara proyek infrastruktur dasar yang masih berjalan dan akan selesai pada tahun ini adalah jalan sepanjang 6,7 km dan Jalan Kawasan Khusus (JKK) dengan mendapatkan

dukungan diantaranya dari Pemerintah melalui PMN tahun 2020 sebesar Rp 500 miliar, fasilitas pendanaan melalui program National Interest Account (NIA) dari

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dan sindikasi pendanaan dari Himpunan Bank Negara (HIMBARA).

DENPASAR – Jumat (5/3) kemarin, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku

BUMN pengembang dan pengelola The Nusa Dua, Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB bersama

Joint Operation PT Hutama Karya (Persero) – PT Adhi Karya (Persero), Tbk (JO HUTAMA-ADHI) menandatangani

Kontrak Paket II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP) untuk pembangunan infrastruktur dasar di area Timur The Mandalika.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer selaku pemberi kerja dan Authorized Representativ perwakilan resmi JO HUTAMA – ADHI Ir. Ari Asmoko,

disaksikan oleh Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat, Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero) Novias Nurendra,

serta Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero), Tbk. A. Suko Widigdo, bertempat di The Maj Nusa Dua, kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali.

Kontrak paket ini merupakan bagian dari Kontrak Paket MUTIP yang terdiri dari Paket I dan Paket II, dengan total nilai mencapai Rp 1,7 triliun.

Program MUTIP dibiayai secara penuh oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri

yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.

Kontrak Paket II meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai,                             pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur,

serta pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya serta  memiliki durasi pekerjaan sampai 730 hari kalender.

Penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi ITDC dan JO HUTAMA-ADHI ini dilakukan setelah melalui proses pengadaan menggunakan metode international open competitive tender

serta telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh AIIB sebagai bank pemberi pinjaman.

“Kami berkomitmen menjalankan amanat Bapak Presiden agar mengembangkan The Mandalika menjadi destinasi pariwisata unggulan baru di Indonesia yang disampaikan

saat peresmian KEK Mandalika pada 2017. Penandatanganan Kontrak Paket II ini merupakan salah satu upaya kami dalam mewujudkan percepatan pengembangan The Mandalika.

Selain itu, kami yakin, sebagai kontraktor dengan pengalaman mengerjakan proyek-proyek nasional dan internasional JO HUTAMA-ADHI akan mampu menyelesaikan

pembangunan infrastruktur di The Mandalika ini tepat waktu dengan kualitas internasional,” kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer

Kontrak Paket II ini, imbuh Abdulbar, nantinya akan semakin melengkapi infrastruktur dasar yang telah dibangun serta meningkatkan

daya tarik dan nilai jual kawasan di mata investor sehingga akan semakin banyak investor yang akan berinvestasi di The Mandalika.

Dari sisi investasi, hingga saat ini, setidaknya sudah hampir 200 Ha sedang berproses untuk dikerjasamakan dalam berbagai bentuk properti, seperti Hotel Bintang 4 dan 5, area komersial, hingga SPBU.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat PDRB sektor pariwisata NTB.

Diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya  pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun, sedangkan tanpa pembangunan Mandalika hanya sekitar Rp 11,4 triliun.

“Dengan didukung potensi alam serta event IndonesianGP yang akan berlangsung, kami optimistis The                    Mandalika dapat menjadi salah satu lokomotif kebangkitan industri pariwisata tanah air

pasca pandemi COVID-19, serta mampu menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian NTB dan Indonesia.

Oleh  karena itu, kami berkomitmen terus melanjutkan pengembangan infrastruktur The Mandalika, paralel dengan pembangunan street circuit dan amenitas seperti hotel dan beach club

guna menyambut normalisasi pariwisata setelah proses vaksinasi selesai. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan

Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga dalam pengembangan The Mandalika ini,” ujar Abdulbar.

Seperti diketahui, pengembangan kawasan The Mandalika yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas ini, mendapat dukungan yang kuat dari Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) telah berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur pendukung The Mandalika.

Beberapa proyek Kementerian PUPR tersebut antara lain, pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok-The Mandalika sepanjang 17,4 km dengan lebar 50 meter,

memiliki 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median jalan dengan senilai Rp814 miliar, pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 75 miliar,

proyek pembangunan 750 home stay yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, dan program rumah swadaya untuk 2.300 unit.

Kementerian PUPR juga akan membangun Promenade di Desa Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah dan membangun rumah susun (Rusun) dengan 80 kamar dan rumah khusus (Rusus) sebanyak 48 unit.    

Nantinya, Rusun dan Rusus ini akan diperuntukkan bagi pekerja pariwisata di sekitar kawasan The Mandalika.

Sementara itu, ITDC sendiri telah memulai percepatan pembangunan The Mandalika sejak 2016 dan hingga saat ini, telah terbangun infrastruktur jalan utama kawasan sepanjang 4 km

beserta fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti Masjid Nurul Bilad dan Kuta Beach Park berikut beach facilities-nya dengan menggunakan pendanaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 sebesar Rp 250 miliar.

Sementara proyek infrastruktur dasar yang masih berjalan dan akan selesai pada tahun ini adalah jalan sepanjang 6,7 km dan Jalan Kawasan Khusus (JKK) dengan mendapatkan

dukungan diantaranya dari Pemerintah melalui PMN tahun 2020 sebesar Rp 500 miliar, fasilitas pendanaan melalui program National Interest Account (NIA) dari

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dan sindikasi pendanaan dari Himpunan Bank Negara (HIMBARA).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/