32.4 C
Jakarta
13 Desember 2024, 16:53 PM WIB

Surga Tersembunyi Itu Bernama Air Terjun Batu Pilah, Yuk Jelajahi….

RadarBali.com – Surga tersembunyi kembali berhasil digali masyarakat di Desa Silangjana, Buleleng.

Sebuah air terjun bernama Batu Pilah kini dikembangkan oleh masyarakat setempat guna melengkapi air terjun sebelumnya yang sudah cukup dikenal, yakni air terjun Candi Kuning.

Pihak desa kini membuat akses jalan untuk air terjun Batu Pilah agar nanti bisa dinikmati dan dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik maupun asing.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, air terjun Batu Pilah memiliki akses jalan yang tak lebar. Hanya mampu dilewati satu kendaraan motor saja.

Meski begitu, aksesnya masih sangat terjangkau untuk melihat indahnya air terjun tersebut. “Untuk akses kesini (Air Terjun Batu Pilah) ada dua,

bisa jalan kaki dan juga bisa naik motor. Cuma tetap saja jalan kaki ke bawah,” ujar Putu Adi, 25 warga Silangjana yang mengantarkan Jawa Pos Radar Bali.

Dari atas, air terjun batu pilah cukup jelas terlihat. Namun untuk melihat secara jelas, harus turun ke bawah.

Hanya saja, akses jalan berupa tangga masih dalam perencanaan pembuatan. Jika turun pun harus sangat berhati-hati, sebab jalurnya cukup curam.

“Iya memang lagi mau dibangun. Dulu tempat ini jadi favorit mahasiswa KKN. Mereka usul agar dijadikan pariwisata aja, dan usul tersebut pun kami tanggapi serius,” terangnya.

Air terjun Batu Pilah memang tak sederas air terjun Candi Kuning yang juga ada di daerah Silangjana. Namun keduanya memiliki keunggulan masing-masing.

Kalau air terjun Candi Kuning, akses jalannya cukup sulit dan jauh untuk dapat menikmatinya, sedangkan air terjun Batu Pilah, untuk menempuhnya masih cukup mudah, terlebih pihak desa kini akan membangun jalan berupa tangga.

Hal tersebut disampaikan Perbekal Silangjana, Komang Suparma, 37m saat ditemui di rumahnya. “Tahun ini kami kerjaan tanganya. Kami akan ajak warga agar bergotong royong dalam pembuatan akses jalan ke air terjun Batu Pilah,” ungkapnya.

Pihak desa pun menganggarkan dana senilai Rp 30 juta untuk pembuatan jalan. Setelah jadi, akan dikembangkan sehingga tidak hanya sekadar air terjun saja.

Seperti jalur tracking dengan pemandangan alam yang masih asri, bahkan di Desa Silangjana juga akan mengembangkan home industri yang ada di desanya.

Seperti proses pembuatan gula aren sebagai yang ada di desa tersebut. Selain akses tangga untuk menuju air terjun batu pilah, pihak desa juga akan membuat toilet dan menata tempat parkir pengunjung yang datang untuk menikmati air terjun.

“Tahun ini akan kami rampungkan semua. Sehingga tahun depan, kami sudah bisa kami market kan,” tuturnya.

RadarBali.com – Surga tersembunyi kembali berhasil digali masyarakat di Desa Silangjana, Buleleng.

Sebuah air terjun bernama Batu Pilah kini dikembangkan oleh masyarakat setempat guna melengkapi air terjun sebelumnya yang sudah cukup dikenal, yakni air terjun Candi Kuning.

Pihak desa kini membuat akses jalan untuk air terjun Batu Pilah agar nanti bisa dinikmati dan dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik maupun asing.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, air terjun Batu Pilah memiliki akses jalan yang tak lebar. Hanya mampu dilewati satu kendaraan motor saja.

Meski begitu, aksesnya masih sangat terjangkau untuk melihat indahnya air terjun tersebut. “Untuk akses kesini (Air Terjun Batu Pilah) ada dua,

bisa jalan kaki dan juga bisa naik motor. Cuma tetap saja jalan kaki ke bawah,” ujar Putu Adi, 25 warga Silangjana yang mengantarkan Jawa Pos Radar Bali.

Dari atas, air terjun batu pilah cukup jelas terlihat. Namun untuk melihat secara jelas, harus turun ke bawah.

Hanya saja, akses jalan berupa tangga masih dalam perencanaan pembuatan. Jika turun pun harus sangat berhati-hati, sebab jalurnya cukup curam.

“Iya memang lagi mau dibangun. Dulu tempat ini jadi favorit mahasiswa KKN. Mereka usul agar dijadikan pariwisata aja, dan usul tersebut pun kami tanggapi serius,” terangnya.

Air terjun Batu Pilah memang tak sederas air terjun Candi Kuning yang juga ada di daerah Silangjana. Namun keduanya memiliki keunggulan masing-masing.

Kalau air terjun Candi Kuning, akses jalannya cukup sulit dan jauh untuk dapat menikmatinya, sedangkan air terjun Batu Pilah, untuk menempuhnya masih cukup mudah, terlebih pihak desa kini akan membangun jalan berupa tangga.

Hal tersebut disampaikan Perbekal Silangjana, Komang Suparma, 37m saat ditemui di rumahnya. “Tahun ini kami kerjaan tanganya. Kami akan ajak warga agar bergotong royong dalam pembuatan akses jalan ke air terjun Batu Pilah,” ungkapnya.

Pihak desa pun menganggarkan dana senilai Rp 30 juta untuk pembuatan jalan. Setelah jadi, akan dikembangkan sehingga tidak hanya sekadar air terjun saja.

Seperti jalur tracking dengan pemandangan alam yang masih asri, bahkan di Desa Silangjana juga akan mengembangkan home industri yang ada di desanya.

Seperti proses pembuatan gula aren sebagai yang ada di desa tersebut. Selain akses tangga untuk menuju air terjun batu pilah, pihak desa juga akan membuat toilet dan menata tempat parkir pengunjung yang datang untuk menikmati air terjun.

“Tahun ini akan kami rampungkan semua. Sehingga tahun depan, kami sudah bisa kami market kan,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/