27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:51 AM WIB

Kepincut Kehidupan Para Gepeng, Wisatawan Asing Banjiri Munti Gunung

AMLAPURA – Munti Gunung, Tianyar Barat, Kubu, diam-diam menyimpan pesona. Belakangan ini banyak wisatawan yang datang berkunjung ke desa yang awalnya di kenal pemasok gepeng di Bali ini.

Bahkan, tercatat ada 900 orang wisatawan yang datang ke Munti Gunung selama tahun 2018. Salah satu yang memotivasi mereka datang adalah ingin tahu kehidupan para gepeng tersebut dari dekat.

Desa Pakraman Munti Gunung sendiri memang ditetapkan sabagai Desa Wisata di Karangasem. 900 wisatawan tersebut adalah wisatawan asing.

Mereka ini ternyata penasaran ingin melihat kehidupan para gepeng. “Ya, mereka datang karena penasaran dengan kehidupan gepeng,” ujar Perbekel Tianyar Barat I Gede Agung Pasrisak Juliawan.

Mereka tahu warga Munti Gunung banyak berkeliaran menggepeng di beberapa lokasi wisata seperti Ubud dan Kuta. Sehingga mereka pun penasaran ingin melihat Desa Munti Gunung.

 Munti Gunung sendiri sama dengan desa lain di Kubu, yakni tandus dan kering. Warganya hidup dari beternak serta petani.

Sementara wisatawan yang datang – menurut Agung Pasrisak Juliawan – juga kerap berinteraksi dengan wargnya. Ada yang datang untuk melakukan aksi sosial seperti menyerahkan bantuan.

Mereka ini sebagian besar adalah wisman asal Eropa. Selain melakukan aksi sosial mereka juga menikmati pemandangan dan panorama alam Munti Gunung.

Di mana perbukitan yang tandus saat musim kering menjadi panorama tersendiri. Nampak juga pantai dan hamparan laut nan hijau di sisi timur.

Di perbukitan bagian selatan nampak pohon lontar berjejer rapi sampai perbukitan dekat perbatasan dengan Desa Songan, Bangli.

Sementara di bagian barat desa juga terdapat pohon Mete yang juga menjadi salah satu sumber ekonomi warga disana. 

AMLAPURA – Munti Gunung, Tianyar Barat, Kubu, diam-diam menyimpan pesona. Belakangan ini banyak wisatawan yang datang berkunjung ke desa yang awalnya di kenal pemasok gepeng di Bali ini.

Bahkan, tercatat ada 900 orang wisatawan yang datang ke Munti Gunung selama tahun 2018. Salah satu yang memotivasi mereka datang adalah ingin tahu kehidupan para gepeng tersebut dari dekat.

Desa Pakraman Munti Gunung sendiri memang ditetapkan sabagai Desa Wisata di Karangasem. 900 wisatawan tersebut adalah wisatawan asing.

Mereka ini ternyata penasaran ingin melihat kehidupan para gepeng. “Ya, mereka datang karena penasaran dengan kehidupan gepeng,” ujar Perbekel Tianyar Barat I Gede Agung Pasrisak Juliawan.

Mereka tahu warga Munti Gunung banyak berkeliaran menggepeng di beberapa lokasi wisata seperti Ubud dan Kuta. Sehingga mereka pun penasaran ingin melihat Desa Munti Gunung.

 Munti Gunung sendiri sama dengan desa lain di Kubu, yakni tandus dan kering. Warganya hidup dari beternak serta petani.

Sementara wisatawan yang datang – menurut Agung Pasrisak Juliawan – juga kerap berinteraksi dengan wargnya. Ada yang datang untuk melakukan aksi sosial seperti menyerahkan bantuan.

Mereka ini sebagian besar adalah wisman asal Eropa. Selain melakukan aksi sosial mereka juga menikmati pemandangan dan panorama alam Munti Gunung.

Di mana perbukitan yang tandus saat musim kering menjadi panorama tersendiri. Nampak juga pantai dan hamparan laut nan hijau di sisi timur.

Di perbukitan bagian selatan nampak pohon lontar berjejer rapi sampai perbukitan dekat perbatasan dengan Desa Songan, Bangli.

Sementara di bagian barat desa juga terdapat pohon Mete yang juga menjadi salah satu sumber ekonomi warga disana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/