31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:18 PM WIB

Festival Moskow Undang UMKM Bali Jadi Partisipan, Ini yang Diincar…

DENPASAR – Untuk, memberikan kesempatan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air kembali unjuk gigi dalam menampilkan produknya, Festival Indonesia di Moskow kembali digelar.

Bali yang secara branding sangat dikenal serta turis Rusia yang 90 persen datang ke Bali, diharapkan menjadi modal bagi pelaku UMKM untuk mengikuti even ini.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan, Bali menjadi market utama di festival ini. Festival ini bakal menghadirkan hasil karya Nusantara, baik itu dari sisi potensi pariwisata dan kerajinan, maupun kuliner.

Diharapkan festival ini memberi pengaruh positif terhadap kunjungan turis Rusia ke Indonesia khususnya Bali.

“Pada festival tahun pertama dan kedua, peserta dari Bali sedikit, makanya saya harap tahun ini partisipannya lebih besar, karena sangat potensial sekali untuk pengembangan pasar ekspor,” tutur M. Wahid Supriyadi kemarin.

Khusus untuk partisipan dari Bali, pihaknya menyediakan panggung khusus untuk menampilkan kesenian dan budaya juga hasil kerajinan.

Kesempatan dan peluang ini diharapkan akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh peserta dari Bali.

“Kami berharap, produk kerajinan dan budaya yang ditampilkan akan menggugah minat warga Rusia untuk berwisata ke Bali,” jelas Supriyadi lagi.

Supriyadi berharap, festival tersebut ikut memberi kontribusi terhadap peningkatan kedatangan wisatawan Rusia ke Indonesia.

Termasuk ikut menumbuhkan perdagangan Indonesia ke Rusia sebesar 25 persen. “Kalau dilihat perdagangannya sudah jelas naik. Perdagangannya itu terakhir naik 25 persen menjadi USD 3,27 miliar,” katanya.

Ada beberapa produk yang memiliki potensi luar biasa. Mulai dari buah dengan harga yang cukup menjanjikan.

“Kerajinan dan kopi sangat diminati. Apalagi ketika terjadi musim dingin, buah dari negara tropis paling dicari. Karena tidak ada yang tumbuh, Kopi Bali juga sangat dicari,” bebernya.

Efek terhadap industri pariwisata tersebut digelar, membuat kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia mengalami peningkatan. Pada festival pertama, kunjungan mengalami kenaikan 22 persen.

Tahun berikutnya kembali tumbuh menjadi 37 persen. “Angka itu tertinggi di dunia. Walaupun jumlahnya 110 ribu sekian,” tuturnya.

Namun permasalahan saat ini, adalah ketika peluang pasar terbuka lebar, akses untuk mendukung tersebut masih belum maksimal.

“Misalnya penerbangan langsung, kalau buah itu kan butuh cepat agar terjaga kesegarannya. Makanya kami berharap ada maskapai yang mau membuka penerbangan langsung ke Rusia,” pungkasnya. 

DENPASAR – Untuk, memberikan kesempatan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air kembali unjuk gigi dalam menampilkan produknya, Festival Indonesia di Moskow kembali digelar.

Bali yang secara branding sangat dikenal serta turis Rusia yang 90 persen datang ke Bali, diharapkan menjadi modal bagi pelaku UMKM untuk mengikuti even ini.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan, Bali menjadi market utama di festival ini. Festival ini bakal menghadirkan hasil karya Nusantara, baik itu dari sisi potensi pariwisata dan kerajinan, maupun kuliner.

Diharapkan festival ini memberi pengaruh positif terhadap kunjungan turis Rusia ke Indonesia khususnya Bali.

“Pada festival tahun pertama dan kedua, peserta dari Bali sedikit, makanya saya harap tahun ini partisipannya lebih besar, karena sangat potensial sekali untuk pengembangan pasar ekspor,” tutur M. Wahid Supriyadi kemarin.

Khusus untuk partisipan dari Bali, pihaknya menyediakan panggung khusus untuk menampilkan kesenian dan budaya juga hasil kerajinan.

Kesempatan dan peluang ini diharapkan akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh peserta dari Bali.

“Kami berharap, produk kerajinan dan budaya yang ditampilkan akan menggugah minat warga Rusia untuk berwisata ke Bali,” jelas Supriyadi lagi.

Supriyadi berharap, festival tersebut ikut memberi kontribusi terhadap peningkatan kedatangan wisatawan Rusia ke Indonesia.

Termasuk ikut menumbuhkan perdagangan Indonesia ke Rusia sebesar 25 persen. “Kalau dilihat perdagangannya sudah jelas naik. Perdagangannya itu terakhir naik 25 persen menjadi USD 3,27 miliar,” katanya.

Ada beberapa produk yang memiliki potensi luar biasa. Mulai dari buah dengan harga yang cukup menjanjikan.

“Kerajinan dan kopi sangat diminati. Apalagi ketika terjadi musim dingin, buah dari negara tropis paling dicari. Karena tidak ada yang tumbuh, Kopi Bali juga sangat dicari,” bebernya.

Efek terhadap industri pariwisata tersebut digelar, membuat kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia mengalami peningkatan. Pada festival pertama, kunjungan mengalami kenaikan 22 persen.

Tahun berikutnya kembali tumbuh menjadi 37 persen. “Angka itu tertinggi di dunia. Walaupun jumlahnya 110 ribu sekian,” tuturnya.

Namun permasalahan saat ini, adalah ketika peluang pasar terbuka lebar, akses untuk mendukung tersebut masih belum maksimal.

“Misalnya penerbangan langsung, kalau buah itu kan butuh cepat agar terjaga kesegarannya. Makanya kami berharap ada maskapai yang mau membuka penerbangan langsung ke Rusia,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/