26.7 C
Jakarta
12 September 2024, 19:55 PM WIB

Siap Tempuh 45.000 KM, Kathmandu Nepal Jadi Jujukan Pertama

Sukses menggelar tour dengan berkeliling mengendarai sepeda motor dari ujung Indonesia Timur hingga ujung barat Indonesia pada 2016 lalu, Ngurah Wijaya dan Nyoman Sumerta ingin mengulang lagi tantangan yang lebih besar.

 

Dua putra asli Bali ini berencana akan menggelar tour berkeliling ke sejumlah Negara di kawasan Asia pada Mei 2019 mendatang. Seperti apa?

 

 

MARCELL PAMPUR, Denpasar

 

Dua buah motor gede (moge) terparkir di salah satu halaman parkir di kawasan Sanur Denpasar.

 

Di atas motor dengan kapasitas cc besar dengan corak merah itu sudah nangkring Ida Bagus Ngurah Wijaya dan Nyoman Sumerta.

 

Keduanya terlihat mengecek kondisi motor yang rencananya akan dipakai tour keliling Asia pada Mei 2019 mendatang

 

Usai mengecek dan memanasi mesin motor, dengan ramah Wijaya dan Sumerta pun langsung menyambut dengan akrab.

 

Bahkan meski tak lagi muda, namun kedua pria ini masih terlihat sangat energik.

 

Selanjutnya setelah beberapa menit berbasa-basi, keduanya pun menyampaikan rencana mereka untuk tour keliling Asia.

 

Kata Ngurah Wijaya, tujuan pertama yang akan mereka sambangi adalah Kota Kathmandu di Asia Selatan. Menurutnya, ibu kota negara Nepal yang terletak di dataran tinggi Pegunungan Himalaya ini akan menjadikan daya tarik sekaligus pengalaman mengesankan untuk dijelajahi dengan bermotor. 

 

 

Kemudian, setelah Kathmandu, Nepal, tujuan berikutnya adalah negara-negara kecil pecaham Russia, yaitu Kyrgyztan, Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikinstan dan sebegainya. Negara-negara antar benua, sebagian Eropa Timur sebagian Asia Tengah. Keduanya juga akan mengunjungi Gurun Gobi yang merupan gurun yang sangat luas dengan lebar 800km dan panjangnya 1500km, terletak di Tiongkok dengan perbatasan padang rumput Mongolia di bagian utaranya. 

 

“Di gurun itu nantinya kami harus kemping di alam terbuka selama seminggu,” kata Ida Bagus Ngurah Wijaya.

 

Bahkan beberapa rute pun sedang dipilih-pilih. Ada pilihan melalui Karakoram Highway atau melalui Iran Jalan raya terbesar di dunia, Karakoram Highway menghubungkan Pakistan dan Tiongkok, dengan ketinggian 4693 m dan panjang 1300km.

 

Salah satu yang harus diwaspadai.oleh kedua pengendara ini nantinya adalah saat melewati negara Tiongkok, Myanmar dan Vietnam.

 

Tiga negara sosialis ini menjadi kunci perjalanan bermotor keliling Asia  dikarenakan ketatnya peraturan yang harus dipatuhi.

 

Menurut Ngurah Wijaya, saat mengurus izin, para pengendara motor beserta motor sudah ditentukan terlebih dahulu kapan boleh masuk ke negara tersebut, dan melalui rute mana saja yang diizinkan.

 

“Bahkan kami sudah tentukan hotel, harus menginap dimana, makan dimana, dan selama perjalanan akan dikawal oleh petugas resmi pemerintah, agen yang ditunjuk oleh pemerintah mempertanggung jawabkan keberadaan para pengendara motor beserta motornya,” terang Ngurah Wijaya.

 

Sedangkan untuk persiapan, kata dia, tour kali ini memakan waktu 6 bulan lebih ini dari sejak pengurusan pertama pada akhir 2018.

 

Persiapan yang paling lama dilakukan adalah memilih jenis motor yang sesuai dengan kondisi rute yang akan dilalui.

 

“Motornya berbeda dengan yang dipakai ketika menjelajah Nusantara. Motor yang sudah dibeli kemudian harus diganti dan disesuaikan untuk kondisi off road dan dipersiapkan ketangguhannya karena akan melintasi total 45000 Km,” tambah Nyoman Sumerta.

 

Sementara itu, Ida Bagus Ngurah Wijaya dan Nyoman Sumerta sendiri bukan kali ini saja melakukan tour sepeda motor.

Sebelumnya,  Juli 2016 laku keduanya menjelajahi kawasan Indonesia Timur, kemudian Sulawesi, Jawa, Sumatera dan Kalimantan juga Sabah Sarawak Malaysia.

Sukses menggelar tour dengan berkeliling mengendarai sepeda motor dari ujung Indonesia Timur hingga ujung barat Indonesia pada 2016 lalu, Ngurah Wijaya dan Nyoman Sumerta ingin mengulang lagi tantangan yang lebih besar.

 

Dua putra asli Bali ini berencana akan menggelar tour berkeliling ke sejumlah Negara di kawasan Asia pada Mei 2019 mendatang. Seperti apa?

 

 

MARCELL PAMPUR, Denpasar

 

Dua buah motor gede (moge) terparkir di salah satu halaman parkir di kawasan Sanur Denpasar.

 

Di atas motor dengan kapasitas cc besar dengan corak merah itu sudah nangkring Ida Bagus Ngurah Wijaya dan Nyoman Sumerta.

 

Keduanya terlihat mengecek kondisi motor yang rencananya akan dipakai tour keliling Asia pada Mei 2019 mendatang

 

Usai mengecek dan memanasi mesin motor, dengan ramah Wijaya dan Sumerta pun langsung menyambut dengan akrab.

 

Bahkan meski tak lagi muda, namun kedua pria ini masih terlihat sangat energik.

 

Selanjutnya setelah beberapa menit berbasa-basi, keduanya pun menyampaikan rencana mereka untuk tour keliling Asia.

 

Kata Ngurah Wijaya, tujuan pertama yang akan mereka sambangi adalah Kota Kathmandu di Asia Selatan. Menurutnya, ibu kota negara Nepal yang terletak di dataran tinggi Pegunungan Himalaya ini akan menjadikan daya tarik sekaligus pengalaman mengesankan untuk dijelajahi dengan bermotor. 

 

 

Kemudian, setelah Kathmandu, Nepal, tujuan berikutnya adalah negara-negara kecil pecaham Russia, yaitu Kyrgyztan, Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikinstan dan sebegainya. Negara-negara antar benua, sebagian Eropa Timur sebagian Asia Tengah. Keduanya juga akan mengunjungi Gurun Gobi yang merupan gurun yang sangat luas dengan lebar 800km dan panjangnya 1500km, terletak di Tiongkok dengan perbatasan padang rumput Mongolia di bagian utaranya. 

 

“Di gurun itu nantinya kami harus kemping di alam terbuka selama seminggu,” kata Ida Bagus Ngurah Wijaya.

 

Bahkan beberapa rute pun sedang dipilih-pilih. Ada pilihan melalui Karakoram Highway atau melalui Iran Jalan raya terbesar di dunia, Karakoram Highway menghubungkan Pakistan dan Tiongkok, dengan ketinggian 4693 m dan panjang 1300km.

 

Salah satu yang harus diwaspadai.oleh kedua pengendara ini nantinya adalah saat melewati negara Tiongkok, Myanmar dan Vietnam.

 

Tiga negara sosialis ini menjadi kunci perjalanan bermotor keliling Asia  dikarenakan ketatnya peraturan yang harus dipatuhi.

 

Menurut Ngurah Wijaya, saat mengurus izin, para pengendara motor beserta motor sudah ditentukan terlebih dahulu kapan boleh masuk ke negara tersebut, dan melalui rute mana saja yang diizinkan.

 

“Bahkan kami sudah tentukan hotel, harus menginap dimana, makan dimana, dan selama perjalanan akan dikawal oleh petugas resmi pemerintah, agen yang ditunjuk oleh pemerintah mempertanggung jawabkan keberadaan para pengendara motor beserta motornya,” terang Ngurah Wijaya.

 

Sedangkan untuk persiapan, kata dia, tour kali ini memakan waktu 6 bulan lebih ini dari sejak pengurusan pertama pada akhir 2018.

 

Persiapan yang paling lama dilakukan adalah memilih jenis motor yang sesuai dengan kondisi rute yang akan dilalui.

 

“Motornya berbeda dengan yang dipakai ketika menjelajah Nusantara. Motor yang sudah dibeli kemudian harus diganti dan disesuaikan untuk kondisi off road dan dipersiapkan ketangguhannya karena akan melintasi total 45000 Km,” tambah Nyoman Sumerta.

 

Sementara itu, Ida Bagus Ngurah Wijaya dan Nyoman Sumerta sendiri bukan kali ini saja melakukan tour sepeda motor.

Sebelumnya,  Juli 2016 laku keduanya menjelajahi kawasan Indonesia Timur, kemudian Sulawesi, Jawa, Sumatera dan Kalimantan juga Sabah Sarawak Malaysia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/