AMLAPURA – Gunung Agung kembali erupsi kemarin dini hari. Pascaerupsi, hujan abu terjadi di sejumlah titik di Kota Amlapura, dan Bebandem.
Seperti di Banjar Dinas Uma Anyar, Desa Ababi bagian barat. Di desa ini terpapar hujan abu ringan. Sementara di Kota Amlapura seperti Susuan terpapar hujan abu sedang.
Hujan abu ringan juga terjadi sampai ke Seraya Barat dan Tengah. Begitu juga dengan ujung pesisi, Pesagi dan Pebukit juga kena hujan abu ringan termasuk juga Desa Tegal Linggah.
“Sebaran hujan abu condong ke arah tenggara,” ujar Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur BVMBG Devy Kamil Syahbana kemarin.
Hujan abu berlangsung hingga pukul 08.45 Wita. Yang menarik, banyak warga tak sadar Gunung Agung kemarin erupsi dan menurunkan hujan abu.
Mereka baru sadar setelah membaca sejumlah pemberitaan dan kabar di media social. “Saya baru tahu setelah buka medsos,” ujar Putu Artaningsih, kata warga Kota Amlapura.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, warga tetap beraktivitas seperti biasa saat erupsi terjadi. Erupsi kali ini hanya berlangsung kurang lebih tiga menit.
Saat terjadi letusan terlihat glow atau sinar api dari atas Gunung Agung. ini artinya kalau Gunung Agung mengelami erupsi magmatic.
Devy Kamil Syahbana mengakui kalau erupsi tersebut terekam seismograf. Dengan amplitude maksimal 22 mm dengan durasi 3 menit 8 detik. Kolam abu tidak teramati karena tertutup kabut.
Sementara asap kawah teramati berwarna putih dengan ketinggian sekitar 700 meter. “Ini letusan magmatik karena ada cahaya api,” bebernya.
Itu artinya saat ini masih ada suplai magma ke permukaan dan Gunung Agung belum stabil. “Kalau aktifitas Gunung Agung masih seperti sebelumnya. Belum ada peningkatan yang signifikan,” ujarnya.
Dengan demikian status Gunung Agung juga masih level III dan masih berpotensi terjadi erupsi.