32.2 C
Jakarta
11 Desember 2024, 17:11 PM WIB

Gandeng OSIS SMA Denpasar, ACT – Bali Ajak Pelajar Peduli Aksi Sosial

DENPASAR – Aksi Cepat Tanggap Bali (ACT – Bali) gandeng sejumlah sekolah untuk sosialisasi kebencanaan yang ada di Bali maupun Indonesia secara umum.

Acara bertajuk ACT – Bali Meet up Sosial & Enviromental ini melibatkan sejumlah OSIS SMA di Kota Denpasar yang berlangsung di Kantor ACT – Bali, Minggu (8/9) kemarin.

Marcom ACT – Bali, Rian Indra mengatakan, Meet up Sosial & Enviromental merupakan salah satu rangkaian acara sosialisasi kepada kalangan pelajar SMA

melalui jajaran OSIS untuk mengetahui tentang apa itu ACT – Bali, sekaligus membagikan informasi penting kebencanaan yang terjadi selama ini.

ACT – Bali ingin mengajak OSIS SMA di Kota Denpasar untuk ikut berpartisipasi dalam kebencanaan yang ada di Indonesia maupun Bali.

“Pemuda apalagi masih berstatus pelajar kita ajak berpartisipasi untuk mengenalkan sejak dini potensi kebencanaan yang akan terjadi, mengingat wilayah Indonesia dan Bali, khususnya, rawan terjadinya bencana,” kata Rian Indra.

Menurut Rian, dari sosialisasi ini diharapkan muncul agent of change, di mana para pelajar ikut serta mengingatkan pelajar yang lain untuk waspada terhadap segala bentuk kebencanaan.

Rian lantas mencontohkan kondisi yang terjadi sekarang ini, di mana kekeringan terjadi di sejumlah kabupaten di Bali. Seperti di Karangasem dan Buleleng.

“Beberapa masyarakat di dua kabupaten itu membutuhkan bantuan air bersih. Dari Meet up Sosial & Enviromental ini, kami harap pelajar yang lain ikut

memberikan informasi kepada kalangan sekolah, tentang kondisi masyarakat  yang sangat membutuhkan air bersih,” bebernya.

Pelajar SMA IT Al-Banna, Aliffia Dia Melisa mengatakan, air bersih menjadi kebutuhan paling vital manusia. Dengan sosialisasi ini, dia akan berkoordinasi dengan jajaran OSIS, kira-kira apa yang bisa diberikan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih.

Hal serupa diungkap Agus Wahyu, pelajar SMA PGRI 2 Denpasar. Menurutnya, acara ini membuka pola pikirnya untuk bisa ikut berkontribusi mencarikan solusi mengatasi problem kebencanaan yang terjadi. (rba)

DENPASAR – Aksi Cepat Tanggap Bali (ACT – Bali) gandeng sejumlah sekolah untuk sosialisasi kebencanaan yang ada di Bali maupun Indonesia secara umum.

Acara bertajuk ACT – Bali Meet up Sosial & Enviromental ini melibatkan sejumlah OSIS SMA di Kota Denpasar yang berlangsung di Kantor ACT – Bali, Minggu (8/9) kemarin.

Marcom ACT – Bali, Rian Indra mengatakan, Meet up Sosial & Enviromental merupakan salah satu rangkaian acara sosialisasi kepada kalangan pelajar SMA

melalui jajaran OSIS untuk mengetahui tentang apa itu ACT – Bali, sekaligus membagikan informasi penting kebencanaan yang terjadi selama ini.

ACT – Bali ingin mengajak OSIS SMA di Kota Denpasar untuk ikut berpartisipasi dalam kebencanaan yang ada di Indonesia maupun Bali.

“Pemuda apalagi masih berstatus pelajar kita ajak berpartisipasi untuk mengenalkan sejak dini potensi kebencanaan yang akan terjadi, mengingat wilayah Indonesia dan Bali, khususnya, rawan terjadinya bencana,” kata Rian Indra.

Menurut Rian, dari sosialisasi ini diharapkan muncul agent of change, di mana para pelajar ikut serta mengingatkan pelajar yang lain untuk waspada terhadap segala bentuk kebencanaan.

Rian lantas mencontohkan kondisi yang terjadi sekarang ini, di mana kekeringan terjadi di sejumlah kabupaten di Bali. Seperti di Karangasem dan Buleleng.

“Beberapa masyarakat di dua kabupaten itu membutuhkan bantuan air bersih. Dari Meet up Sosial & Enviromental ini, kami harap pelajar yang lain ikut

memberikan informasi kepada kalangan sekolah, tentang kondisi masyarakat  yang sangat membutuhkan air bersih,” bebernya.

Pelajar SMA IT Al-Banna, Aliffia Dia Melisa mengatakan, air bersih menjadi kebutuhan paling vital manusia. Dengan sosialisasi ini, dia akan berkoordinasi dengan jajaran OSIS, kira-kira apa yang bisa diberikan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih.

Hal serupa diungkap Agus Wahyu, pelajar SMA PGRI 2 Denpasar. Menurutnya, acara ini membuka pola pikirnya untuk bisa ikut berkontribusi mencarikan solusi mengatasi problem kebencanaan yang terjadi. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/