DENPASAR – Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI sudah usai digelar di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu lalu (2/11).
Hasilnya sudah bisa ditebak, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2019 – 2023.
Jenderal polisi bintang tiga tersebut terpilih setelah menang mutlak menghadapi 10 calon lainnya. Dari 85 voters yang hadir kemarin, 82 voters memilh Iwan Bule sebagai Ketum PSSI.
Tiga voters lainnya memilih abstain. Selain itu Cucu Somantri dan dan Iwan Budianto terpilih menjadi Waketum.
Cucu Soemantri berhasil meraih 81 suara sedangkan Iwan Budianto berhasil meraih 74 suara. Kongres sendiri bukannya tanpa intrik.
Banyak pihak yang tidak setuju dengan hasil kongres dan sebelumnya Caketum lainnya La Nyala Mattalitti memilih mundur dari pencalonan karena KLB dinilai cacat prosedur.
Selain itu, caketum lainnya Vijaya Fitriasa mengatakan bahwa ada kartel untuk memenangkan Iwan Bule.
Bukan itu saja, Vijaya juga akan melayangkan surat keberatan secara resmi ke FIFA dan AFC. Suporter pun banyak yang meragukan kapabilitas mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.
Suporter menganggap pimpinan PSSI sekarang masih dihuni oleh wajah-wajah lama dan harus ada perubahan.
Sabtu sore lalu, Suporter Indonesia Bali melakukan aksi damai di Parkir Timur Bajra Sandi. Ada sekitar 100 orang lebih dari perwakilan suporter yang melakukan aksi damai dengan menyalakan lilin secara melingkar.
Ketua Suporter Indonesia Pulau Bali (SPIB) Iyan Prada Pribowo yang menjadi koordinator aksi mengatakan dengan lantang bahwa KLB kemarin adalah settingan.
“Sebenarnya itu bukan voting dan KLB. Voters juga seperti tidak ada. Itu hanya pengumuman siapa yang menjadi ketum kok.
Siapa yang terpilih sudah disepakati di Surabaya beberapa waktu lalu,” terangnya saat diwawancarai kemarin.
Menurutnya, yang mewakili suara suporter, orang-orang yang sudah terpilih kemarin termasuk nama-nama yang terpilih sebagai Anggota Exco PSSI periode 2019-2023 adalah drama.
“Sudah terbaca semua. Itu orang dalam semua. Termasuk tujuh caketum yang melakukan boikot. Ini tidak masuk akal sama sekali,” ujarnya.
Berbagai pertemuan termasuk di salah satu acara di stadion TV nasional dan keributan yang terjadi, menurut Iyan Prada Prabowo, sudah diatur sedemikian rupa oleh oknum.
Untuk itu, SPIB sudah membuat surat pernyataan yang berisi sekitar lima tuntutan dari supporter.
“Iwan Bule juga sudah tanda tangan di surat pernyataan ini sebelum kongres yang dibawa oleh Cak Mimit (perwakilan suporter Madura United).
Dia (Iwan Bule) berjanji bahwa jika tuntutan tersebut tidak dijalankan, maka dia bersedia mengundurkan diri. Kami akan kawal janjinya,” tegasnya.