LOVINA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng akan mengoptimalkan proses sensus penduduk online.
Meski mengoptimalkan proses secara online, sensus dengan menggunakan metode wawancara akan tetap dilaksanakan.
Kemarin BPS Buleleng menggelar Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Persiapan Sensus Penduduk 2020.
Konsolidasi itu diharapkan bisa mengoptimalkan proses saat sensus penduduk, yang kini waktunya tinggal menghitung hari.
Kepala BPS Buleleng I Gede Suarta mengatakan, tahun depan akan menjadi sensus penduduk ketujuh yang akan diselenggarakan di Indonesia.
Apabila tahun-tahun sebelumnya sensus menggunakan sistem door to door, maka tahun ini juga akan dilengkapi dengan sistem online.
Menurutnya tantangan utama dalam sensus penduduk secara online adalah sinyal internet maupun kuota yang dimiliki masyarakat.
“Meski sebenarnya masyarakat itu punya kuota, belum tentu ikhlas memanfaatkan untuk kegiatan ini.
Maka kami anjurkan masyarakat datang ke balai desa, karena di sana sudah disiapkan wifi gratis dari pemerintah,” kata Suarta.
Selain itu, BPS juga akan tetap menggunakan metode manual dengan mendatangi rumah-rumah warga. Sebab bisa saja warga luput atau lupa melakukan proses sensus secara mandiri.
Sementara itu Sekkab Buleleng Dewa Ketut Puspaka mengatakan, sensus penduduk diharapkan bisa memotret kondisi kependudukan secara detail.
Selama ini pemerintah memang menggunakan data kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
“Justru dengan sensus penduduk ini, kami harap kondisinya bisa terpotret dengan lebih jelas dan detail. Apalagi data ini akan dijadikan acuan dalam proses pembangunan kedepan,” kata Puspaka.