SAWAN – Para pekerja proyek Bendungan Tamblang, menemukan terowongan saat proses penggalian bendungan.
Diduga terowongan tersebut merupakan struktur pengairan yang dibuat pada masa kolonial. Kemungkinan besar terowongan itu tak akan dipertahankan.
Karena memengaruhi struktur bendungan. Terowongan itu ditemukan pada Sabtu (21/11) dua pekan lalu. tepatnya pada areal lembah Desa Sawan.
Awalnya para pekerja melakukan penggalian dengan target kedalaman 40 meter. Areal galian itu akan digunakan untuk membuat pondasi pada area genangan waduk.
Ketika melakukan penggalian, para pekerja menemukan lubang cukup besar. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata lubang itu berupa terowongan.
Diduga kuat terowongan itu dibuat manusia. Sebab bentuk terowongan sangat rapi. Tingginya mencapai 170 centimeter dengan lebar 80 centimeter.
Diperkirakan terowongan itu tersambung dengan terowongan lain. Sebab para pekerja juga menemukan terowongan serupa di sisi hilir proyek bendungan.
Khusus untuk terowongan yang baru ditemukan ini, para pekerja tak melakukan penelusuran lebih lanjut. Karena struktur terowongan sudah mulai runtuh.
“Sepertinya belum selsai dibuat dan belum sempat digunakan. Mungkin ada ketemu batuan keras di jalur terowongan. Di dalam terowongan itu ada lubang yang posisinya agak tinggi.
Kami yakin itu semacam ventilasi,” kata Tenaga Ahli Geologi Pembangunan Bendungan Tamblang, Heri Suwondo, saat ditemui kemarin (3/12).
Menurut Heri, pelaksana proyek bendungan sudah menyampaikan temuan tersebut pada para tokoh di Desa Sawan.
Para tokoh menduga bahwa terowongan itu sengaja dibuat sebagai jalur pengairan subak. Heri menyebut temuan terowongan seperti itu, bukan hal baru di Bali.
“Di tempat lain juga beberapa kali kami temukan. Kami meyakini ini bukti keuletan masyarakat Bali, demi mendapatkan air untuk lahan pertanian. Mereka membuat terowongan menembus bukit batu,” imbuhnya.