AMLAPURA – Warga Pantai Candidasa, Karangasem gegar. Mereka menemukan mamalia langka jenis Hiu Tutul yang memiliki nama latin Rhincodon typus di pantai Candidasa Minggu kemarin (6/12).
Mamalia langka tersebut ditemukan pertama kali oleh warga sekitar pantai yang kebetulan lewat. Warga kemudian melaporkan temuan tersebut ke Pos Pol Air Karangasem.
Kadus Samuh, Candidasa, Ni Nyoman Citera Darma Wijayanti mengakui mendapat laporan dari warga terkait temuan Hiu tersebut.
“Langsung kita laporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” ujar Ni Nyoman Citera Darma Wijayanti.
Begitu mendengar ada hiu terdampar, mereka ramai – ramai datang ke pantai. Ada yang sekedar melihat-lihat, namun ada juga yang berselfia ria dengan ikan langka tersebut.
Begitu tim dari BKSDA datang ikan tersebut langsung dilakukan evakuasi. Ikan tersebut dikubur di pesisir Pantai Kelodan, Desa Bugbug.
Penguburan dilakukan pihak BKSDA yang dipimpin langsung Kepala Resort BKSDA Karangasem I Gusti Bagus Suteja.
Ikan yang cukup besar membuat tim sempat kesulitan saat memindahkan. Mamalia tersebut memiliki panjang 4 meter dengan berat kurang lebih 1 ton.
Evakuasi dibantu Damkar Karangasem, Polair, warga Dusun Samuh dan instansi terkait lainnya. Warga sendiri berharap agar hewan tersebut segera dikubur karena dikhawatirkan memicu bau busuk.
Berdasar informasi, mamalia tersebut terdampar sejak malam lalu. Namun, baru dilihat seorang nelayan yang kebetulan lewat dan melaporkan ke Kadus Samuh.
“Saya tiba sudah banyak warga, ada yang foto foto,” ujar salah seorang pedagang mainan bernama Samsul, 50, asal Kecicang, Bebandem.
Bahkan, ada warga yang sempat mau mengambil minyak ikan tersebut. De Balon – sapaan akrabnya mengaku setiap hari jualan di pantai tersebut mulai pukul 6 pagi.
Namun, kemarin warga sudah banyak yang berkerumun. Awalnya dia kaget ada apa, ternyata ada ikan hiu yang terdampar.
Beberapa warga juga sempat dilihat ada yang berusaha mengambil minyak yang keluar dari ikan tersebut. Warga meyakini minyak ikan tersebut bisa untuk obat penyakit kulit.
Nelayan setempat mengatakan kalau ikan terdampar tersebut bisa menjadi pertanda baik. Sesuai dengan pengalaman warga, kalau ada ikan besar yang terdampar maka nelayan akan panen ikan.