29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:07 AM WIB

Bayi Orangutan Korban Penyelundupan WN Rusia Dilepas ke Habitatnya

Menjalani perawatan hampir 9 bulan di Bali Safari & Marine Park, Gianyar.

Bonbon, bayi orangutan Sumatera (Pongo Abelii)  berusia 2 tahun yang nyaris diselundupkan ke Rusia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban Bali harus berpisah dengan teman-temannya.

Anak primata yang menjadi ikon keberhasilan penyelamatan orangutan yang dilakukan oleh Taman Safari bersama BKSDA Bali ini akan dikembalikan ke habitat aslinya di Sumatera. Seperti apa?

 

DIDIK D.PRAPTONO, Gianyar

 

PERASAAN sedih, senang bercampur mengharukan pecah saat bayi Bonbon dikabarkan akan berpisah dengan teman-temannya di Bali Safari pada, Selasa 17 Desember 2017 esok.

Sedih karena bayi orangutan yang sudah bergabung dan dirawat baik di Taman Safari itu tidak lagi hidup bersama-sama dengan teman dan pengasuhnya.

Senang dan mengharukan, karena bayi primata dilindungi ini berpisah untuk hidup bebas dihabitat aslinya di Sumatera.

Senior Veterinarian Bali Safari & Marine Park (BSMP) drh. Yohana Kusumaningtyas, Senin (16/12) menjelaskan, pascadigagalkan dari aksi penyelundupan oleh Warga Negara asal Rusia Andrei Zhetkov pada 23 Maret 2019 lalu, bayi Bonbon menjalani perawatan di Bali Safari.

Sempat mengalami stress, kurus, dan depresi alias trauma, bayi Orangutan Sumatera itu dikatakan sudah bisa kembali tumbuh dengan sehat berkat perawatan intensif serta dedikasi dari para dokter hewan dan keeper yang merawatnya.

“Kami sangat bersyukur, sejak berada di Bali Safari kondisi bayi Bonbon secara terus menerus berangsur membaik, tumbuh sehat dan pulih dari trauma,”ujar Yohana.

Bahkan, kata Yohana, selama di Taman Safari, bayi Bonbon begitu banyak orang yang menyayanginya.

“Apalagi saat ia bermain dengan bayi Orangutan lainnya George dan Cherry,”tambahnya.

Meski merasa begitu berat untuk berpisah, namun semua harus merelakan kepergian Bonbon.

“Selasa esok (17/12) Bonbon akan dibawa kembali ke habitat aslinya di Sumatera. Tentu harapannya Bonbon bisa dilepaskan ke alam liar dan menemukan petualangan baru di habitat aslinya, “harapnya.

Selanjutnya, sebagai kado terakhir untuk Bonbon, Bali Safari, Senin pagi  (16/12) menggelar acara perpisahan untuk memberikan semangat agar nantinya Bonbon bisa kehabitatnya dengan lancar dan berkembangbiak.    

Menjalani perawatan hampir 9 bulan di Bali Safari & Marine Park, Gianyar.

Bonbon, bayi orangutan Sumatera (Pongo Abelii)  berusia 2 tahun yang nyaris diselundupkan ke Rusia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban Bali harus berpisah dengan teman-temannya.

Anak primata yang menjadi ikon keberhasilan penyelamatan orangutan yang dilakukan oleh Taman Safari bersama BKSDA Bali ini akan dikembalikan ke habitat aslinya di Sumatera. Seperti apa?

 

DIDIK D.PRAPTONO, Gianyar

 

PERASAAN sedih, senang bercampur mengharukan pecah saat bayi Bonbon dikabarkan akan berpisah dengan teman-temannya di Bali Safari pada, Selasa 17 Desember 2017 esok.

Sedih karena bayi orangutan yang sudah bergabung dan dirawat baik di Taman Safari itu tidak lagi hidup bersama-sama dengan teman dan pengasuhnya.

Senang dan mengharukan, karena bayi primata dilindungi ini berpisah untuk hidup bebas dihabitat aslinya di Sumatera.

Senior Veterinarian Bali Safari & Marine Park (BSMP) drh. Yohana Kusumaningtyas, Senin (16/12) menjelaskan, pascadigagalkan dari aksi penyelundupan oleh Warga Negara asal Rusia Andrei Zhetkov pada 23 Maret 2019 lalu, bayi Bonbon menjalani perawatan di Bali Safari.

Sempat mengalami stress, kurus, dan depresi alias trauma, bayi Orangutan Sumatera itu dikatakan sudah bisa kembali tumbuh dengan sehat berkat perawatan intensif serta dedikasi dari para dokter hewan dan keeper yang merawatnya.

“Kami sangat bersyukur, sejak berada di Bali Safari kondisi bayi Bonbon secara terus menerus berangsur membaik, tumbuh sehat dan pulih dari trauma,”ujar Yohana.

Bahkan, kata Yohana, selama di Taman Safari, bayi Bonbon begitu banyak orang yang menyayanginya.

“Apalagi saat ia bermain dengan bayi Orangutan lainnya George dan Cherry,”tambahnya.

Meski merasa begitu berat untuk berpisah, namun semua harus merelakan kepergian Bonbon.

“Selasa esok (17/12) Bonbon akan dibawa kembali ke habitat aslinya di Sumatera. Tentu harapannya Bonbon bisa dilepaskan ke alam liar dan menemukan petualangan baru di habitat aslinya, “harapnya.

Selanjutnya, sebagai kado terakhir untuk Bonbon, Bali Safari, Senin pagi  (16/12) menggelar acara perpisahan untuk memberikan semangat agar nantinya Bonbon bisa kehabitatnya dengan lancar dan berkembangbiak.    

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/