25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:48 AM WIB

Bupati Suwirta Target Turunkan Persentase Kemiskinan Tahun 2021

SEMARAPURA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Klungkung mencatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klungkung sebanyak 8,76 ribu jiwa di tahun 2020.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun 2019 lalu. Melihat tren penurunan itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menargetkan penurunan persentase

jumlah penduduk miskin di Klungkung di tahun 2021 meski hingga saat ini perekonomian Bali masih dibayang-bayangi wabah virus corona.

Berdasar data BPS Kabupaten Klungkung, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klungkung pada tahun 2019 yaitu 9,66 ribu jiwa atau sekitar 5,4 persen dari jumlah penduduk.

Di tahun 2020, jumlah penduduk miskin di Klungkung pun menurun menjadi 8,76 ribu jiwa atau sekitar 4,87 persen dari jumlah penduduk.

Sementara indeks kedalaman kemiskinan di Kabupaten Klungkung pada tahun 2019 adalah 0,62 persen dan pada tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 0,67 persen

sedangkan indek keparahan kemiskinan pada tahun 2019 adalah 0,13 persen dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 0,17 persen.

Terkait hal itu Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dalam rapat Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Klungkung di Ruang Rapat BPKPD Kabupaten Klungkung,

Rabu (30/12) mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan penurunan persentase kemiskinan di tahun 2021 mendatang.

Yakni menjadi 3 persen dari jumlah penduduk Klungkung. “Target tiga persen harus dicapai untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Klungkung,” ujarnya.

Dalam merealisasikan target itu, pihaknya pertama-tama meminta agar data yang diberikan harus valid terlebih dahulu.

Dengan validnya daya maka penanganan yang dilakukan akan lebih maksimal. Lebih lanjut ia meminta agar data kemiskinan dapat dipilah menjadi dua, yakni kemiskinan permanen dan tidak permanen.

“Kemiskinan permanen harus ditanganin semua. Sementara yang tidak permanen, dipilah dan didik sesuai dengan program yang sudah tersusun,” jelasnya.

Wabup Klungkung, Made Kasta menambahkan berbagai program telah dibuat dan dilaksanakan Pemkab Klungkung dalam mengurangi angka kemiskinan.

Seperti program Bedah Desa, Bantuan Bedah dan Rehab Rumah, Pelatihan Kerja Bagi KK Miskin dan Disabitas, Hidroponik Masuk KK Miskin serta berbagai program lainnya.

“Melalui rapat tim koordinasi ini, semua tim harus berperan aktif melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Klungkung mencatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klungkung sebanyak 8,76 ribu jiwa di tahun 2020.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun 2019 lalu. Melihat tren penurunan itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menargetkan penurunan persentase

jumlah penduduk miskin di Klungkung di tahun 2021 meski hingga saat ini perekonomian Bali masih dibayang-bayangi wabah virus corona.

Berdasar data BPS Kabupaten Klungkung, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klungkung pada tahun 2019 yaitu 9,66 ribu jiwa atau sekitar 5,4 persen dari jumlah penduduk.

Di tahun 2020, jumlah penduduk miskin di Klungkung pun menurun menjadi 8,76 ribu jiwa atau sekitar 4,87 persen dari jumlah penduduk.

Sementara indeks kedalaman kemiskinan di Kabupaten Klungkung pada tahun 2019 adalah 0,62 persen dan pada tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 0,67 persen

sedangkan indek keparahan kemiskinan pada tahun 2019 adalah 0,13 persen dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 0,17 persen.

Terkait hal itu Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dalam rapat Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Klungkung di Ruang Rapat BPKPD Kabupaten Klungkung,

Rabu (30/12) mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan penurunan persentase kemiskinan di tahun 2021 mendatang.

Yakni menjadi 3 persen dari jumlah penduduk Klungkung. “Target tiga persen harus dicapai untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Klungkung,” ujarnya.

Dalam merealisasikan target itu, pihaknya pertama-tama meminta agar data yang diberikan harus valid terlebih dahulu.

Dengan validnya daya maka penanganan yang dilakukan akan lebih maksimal. Lebih lanjut ia meminta agar data kemiskinan dapat dipilah menjadi dua, yakni kemiskinan permanen dan tidak permanen.

“Kemiskinan permanen harus ditanganin semua. Sementara yang tidak permanen, dipilah dan didik sesuai dengan program yang sudah tersusun,” jelasnya.

Wabup Klungkung, Made Kasta menambahkan berbagai program telah dibuat dan dilaksanakan Pemkab Klungkung dalam mengurangi angka kemiskinan.

Seperti program Bedah Desa, Bantuan Bedah dan Rehab Rumah, Pelatihan Kerja Bagi KK Miskin dan Disabitas, Hidroponik Masuk KK Miskin serta berbagai program lainnya.

“Melalui rapat tim koordinasi ini, semua tim harus berperan aktif melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/