28.2 C
Jakarta
26 November 2024, 0:06 AM WIB

Klungkung Masih Koleksi 1.614 Orang Buta Aksara, Didominasi Perempuan

SEMARAPURA – Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung mencatat ada sebanyak 4.994 orang warga Klungkung buta aksara di tahun 2015. Setelah melalui program pemberantasan, kini Klungkung masih mengoleksi 1.614 orang.

 

“Jumlah buta aksara di Kecamatan Banjarangkan sebanyak 390 orang, Klungkung sebanyak 878 orang, Kecamatan Dawan sebanyak 1.019 orang. Yang terbanyak berada di Kecamatan Nusa Penida sebanyak 2.311 orang,” beber Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana, Kamis (21/1).

 

Sujana pun menjelaskan, warga buta aksara di Klungkung didominasi kaum wanita lantaran ada pandangan bahwa perempuan tidak perlu bersekolah pada saat itu. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap warga buta aksara, mereka juga beralasan enggan bersekolah karena tempat tinggal yang jauh dari sekolah. “Apalagi ada warga yang menuju sekolah hanya bisa menempuhnya dengan berjalan kaki sehingga ada keengganan untuk menuntut ilmu,” terangnya.

 

Untuk mengentaskan buta aksara di Kabupaten Klungkung, berbagai upaya telah dilakukan melalui program Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri dengan pengelolaan APBD dan ABPN. Adapun program tersebut telah dimulai sejak tahun 2015 dengan target sebanyak 3.380 warga buta aksara. Kemudian berlanjut pada tahun 2016 dengan sasaran 770 orang, dan tahun 2017 dengan sasaran sebanyak 620 orang. “Sementara tahun 2018, ada sebanyak 700 warga buta aksara yang mengikuti program tersebut,” bebernya.

Menurutnya ada berbagai kendala yang ditemukan dalam mengentaskan buta aksara di Klungkung. Di antaranya dana penyelenggaraan yang masih terbatas, komitmen calon peserta belajar masih rendah, dan motivasi belajar yang masih rendah. Selain itu adanya wabah virus korona di tahun 2019 membuta program pengentasan buta aksara itu belum bisa diselenggara.

 

“Meski begitu jumlah buta aksara berdasarkan data tahun 2015 yang sebanyak 1.614 orang tersebut ditargetkan tuntas tahun 2023 mendatang,” tandasnya.

SEMARAPURA – Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung mencatat ada sebanyak 4.994 orang warga Klungkung buta aksara di tahun 2015. Setelah melalui program pemberantasan, kini Klungkung masih mengoleksi 1.614 orang.

 

“Jumlah buta aksara di Kecamatan Banjarangkan sebanyak 390 orang, Klungkung sebanyak 878 orang, Kecamatan Dawan sebanyak 1.019 orang. Yang terbanyak berada di Kecamatan Nusa Penida sebanyak 2.311 orang,” beber Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana, Kamis (21/1).

 

Sujana pun menjelaskan, warga buta aksara di Klungkung didominasi kaum wanita lantaran ada pandangan bahwa perempuan tidak perlu bersekolah pada saat itu. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap warga buta aksara, mereka juga beralasan enggan bersekolah karena tempat tinggal yang jauh dari sekolah. “Apalagi ada warga yang menuju sekolah hanya bisa menempuhnya dengan berjalan kaki sehingga ada keengganan untuk menuntut ilmu,” terangnya.

 

Untuk mengentaskan buta aksara di Kabupaten Klungkung, berbagai upaya telah dilakukan melalui program Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri dengan pengelolaan APBD dan ABPN. Adapun program tersebut telah dimulai sejak tahun 2015 dengan target sebanyak 3.380 warga buta aksara. Kemudian berlanjut pada tahun 2016 dengan sasaran 770 orang, dan tahun 2017 dengan sasaran sebanyak 620 orang. “Sementara tahun 2018, ada sebanyak 700 warga buta aksara yang mengikuti program tersebut,” bebernya.

Menurutnya ada berbagai kendala yang ditemukan dalam mengentaskan buta aksara di Klungkung. Di antaranya dana penyelenggaraan yang masih terbatas, komitmen calon peserta belajar masih rendah, dan motivasi belajar yang masih rendah. Selain itu adanya wabah virus korona di tahun 2019 membuta program pengentasan buta aksara itu belum bisa diselenggara.

 

“Meski begitu jumlah buta aksara berdasarkan data tahun 2015 yang sebanyak 1.614 orang tersebut ditargetkan tuntas tahun 2023 mendatang,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/