25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:44 AM WIB

Erupsi Utama Tak Pasti, PVMBG Minta Warga Cepat Mengungsi

RadarBali.com – Kepala PVMBG Kasbani kepada Jawa Pos Radar Bali kembali mengingatkan warga menjauh dari zona bahaya radius 8 – 10 km dari puncak.

Masyarakat harus keluar zona yang ditentukan. Apalagi, lanjut Kasbani, perkiraan zona bahaya sifatnya dinamis, bisa meluas dan menyempit.

Ditanya kapan letusan utama terjadi, Kasbani mengatakan tidak tahu. Dia hanya memberikan petunjuk, jika saat ini sudah masuk fase erupsi magmatik.

Artinya, erupsi utama bisa terjadi kapan saja tergantung suplai magma dari bawah. Selain itu, gas fluida dan asap juga sudah terus menerus keluar.

Bahkan, volume lava yang keluar dari perut gunung terus bertambah. Hanya saja posisi lava saat ini lebih banyak menumpuk di dalam kawah.

“Lava belum bisa keluar karena diameter kawah 900 meter dengan kedalaman 300 meter. Posisi magma sekarang ini juga sudah dangkal. Dengan gempa tidak besar bisa erupsi,” papar pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu.

Berdasar data yang didapat Jawa Pos Radar Bali, hingga pukul 18.00 kemarin, terlihat asap kawah bertekanan sedang berwarna kelabu dengan intensitas tebal setinggi 4.000 meter.

Dibandingkan sebelumnya, ketinggian asap terus bertambah. Sebelumnya ketinggian asap 1.500 – 3.000 meter di atas puncak.

Gempa yang tercatat menunjukkan terjadi kegempaan low frekuensi jumlah: 2 kali, gempa vulkanik dangkal: 6 kali, vulkanik dalam: 5 kali,

tremor terus menerus (microtremor) pukul 14.00 dengan amplitudo 1-20 milimeter (dominan 2 mm), gempa tektonik lokal; 1 kali, dan tektonik jauh; 1 kali.

Angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat dengan suhu udara 24 – 27 derajat celsius. Untuk diketahui, gempa tremor harmonik atau terus menerus adalah gempa yang menunjukkan aktivitas vulkanik berupa magma dari bawah menyuplai ke atas.

Semakin rapat dan tinggi amplitudo yang diciptakan, maka mengindikasikan potensi erupsi semakin tinggi dan besar.

Sementara gmpa tremor nonharmonik mengindikasikan pergerakan di seputaran permukaan gunung. 

RadarBali.com – Kepala PVMBG Kasbani kepada Jawa Pos Radar Bali kembali mengingatkan warga menjauh dari zona bahaya radius 8 – 10 km dari puncak.

Masyarakat harus keluar zona yang ditentukan. Apalagi, lanjut Kasbani, perkiraan zona bahaya sifatnya dinamis, bisa meluas dan menyempit.

Ditanya kapan letusan utama terjadi, Kasbani mengatakan tidak tahu. Dia hanya memberikan petunjuk, jika saat ini sudah masuk fase erupsi magmatik.

Artinya, erupsi utama bisa terjadi kapan saja tergantung suplai magma dari bawah. Selain itu, gas fluida dan asap juga sudah terus menerus keluar.

Bahkan, volume lava yang keluar dari perut gunung terus bertambah. Hanya saja posisi lava saat ini lebih banyak menumpuk di dalam kawah.

“Lava belum bisa keluar karena diameter kawah 900 meter dengan kedalaman 300 meter. Posisi magma sekarang ini juga sudah dangkal. Dengan gempa tidak besar bisa erupsi,” papar pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu.

Berdasar data yang didapat Jawa Pos Radar Bali, hingga pukul 18.00 kemarin, terlihat asap kawah bertekanan sedang berwarna kelabu dengan intensitas tebal setinggi 4.000 meter.

Dibandingkan sebelumnya, ketinggian asap terus bertambah. Sebelumnya ketinggian asap 1.500 – 3.000 meter di atas puncak.

Gempa yang tercatat menunjukkan terjadi kegempaan low frekuensi jumlah: 2 kali, gempa vulkanik dangkal: 6 kali, vulkanik dalam: 5 kali,

tremor terus menerus (microtremor) pukul 14.00 dengan amplitudo 1-20 milimeter (dominan 2 mm), gempa tektonik lokal; 1 kali, dan tektonik jauh; 1 kali.

Angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat dengan suhu udara 24 – 27 derajat celsius. Untuk diketahui, gempa tremor harmonik atau terus menerus adalah gempa yang menunjukkan aktivitas vulkanik berupa magma dari bawah menyuplai ke atas.

Semakin rapat dan tinggi amplitudo yang diciptakan, maka mengindikasikan potensi erupsi semakin tinggi dan besar.

Sementara gmpa tremor nonharmonik mengindikasikan pergerakan di seputaran permukaan gunung. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/