SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng rupanya sudah sempat melakukan langkah pencegahan, agar SDN 4 Pancasari tak sampai terendam luapan air Danau Buyan.
Sayangnya rencana pencegahan itu meleset. Alih-alih selamat dari luapan air, kini sebagian sekolah tak ubahnya seperti kolam.
Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa mengatakan, tahun lalu pemerintah telah berupaya melakukan langkah pencegahan.
Caranya membangun senderan dan tembok pagar di sekeliling sekolah. Harapannya, saat air danau meluap, air tidak masuk ke halaman sekolah.
“Ternyata kejadian yang sekarang ini, air muncul dari tanah. Jadi bukan air dari luar masuk ke dalam. Sehingga sekolah ini tergenang air.
Langkah antisipasi kami ternyata tidak bisa menjawab persoalan awal,” kata Suyasa saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Solusinya, pemerintah akan membangun gedung baru di halaman selatan sekolah. Rencananya ada dua gedung baru dan satu kamar mandi yang akan dibangun.
Anggaran yang dibutuhkan tak kurang dari Rp 600 juta. Opsi itu dianggap paling efisien ketimbang opsi lain.
Pasalnya bila harus melakukan pengurugan di halaman utara sekolah, dibutuhkan biaya yang relatif besar. Anggaran yang dibutuhkan tak kurang dari Rp 900 juta.
“Perhitungan tim konstruksi kami, paling tepat membangun gedung baru di sebelah selatan. Sekarang sudah ada lima ruang. Jadi tahun depan bisa tambah satu ruang kelas, satu ruang guru, dan toilet. Maka persoalan akan klir,” tegas Suyasa.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga ruang kelas dan mess guru di SDN 4 Pancasari terendam luapan air Danau Buyan.
Air mulai meluap sejak Januari lalu. Awalnya hanya mess guru yang terendam. Belakangan, ruang kelas ikut terendam.
Kini ketinggian air di mess guru telah mencapai satu meter. Sedangkan di halaman sekolah, sekitar 40 sentimeter.