TABANAN – Organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) resmi dibubarkan pemerintahan Presiden Jokowi terhitung sejak Rabu (30/12) lalu.
Pembubaran FPI dikuatkan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) No. 220/4780 Tahun 2020, Nomor M.HH/14.HH05.05 Tahun 2020, Nomor 690 Tahun 2020, Nomor 264 Tahun 2020,
Nomor KB/3/XII Tahun 2020, dan Nomor 320 Tahun 2020 yang ditandatangani Mendagri, Menkum dan HAM, Menkominfo, Jaksa Agung RI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Keputusan pemerintah itu menuai simpati banyak pihak. Di Tabanan, sejumlah elemen masyarakat mengenakan pakaian adat Bali
mengatasnamakan Sekaa Demen Semeton Bali menggelar aksi damai dukungan terhadap pemerintah yang membubarkan resmi FPI.
Aksi damai tersebut dilakukan di depan Patung Ir. Soekarno, Kediri, yang berlokasi di Jalan Bypass Ir. Soekarno.
Dalam aksi damai tersebut mereka membentangkan dua buah spanduk yang bertuliskan “FPI Bubar Indonesia Aman” dan “Semeton Bali Mendukung Pembubaran FPI” dengan tagar NKRI harga mati.
Usai menggelar aksi mereka selanjutnya melakukan pemasangan spanduk di Patung Bung Karno.
Koordinator Aksi Putu Iwan Prastiawan mengatakan, aksi yang dilakukan adalah bentuk spontanitas dukungan terhadap pemerintah.
Di mana setiap organisasi yang berdiri harus tunduk dan patuh terhadap Undang-Undang Dasar dan Pancasila dan sejalan dengan kegiatannya ditengah masyarakat.
Iwan mengaku, langkah pemerintah menerbitkan SKB 6 Menteri tersebut adalah langkah tepat. Sebab dia melihat dalam perjalanan FPI nyata melawan hukum dan tidak sesuai dengan norma dan nilai yang termaktub dalam undang-undang dan Pancasila.
“Kami sangat mendukung pemerintah terkait pembubaran organisasi FPI,” kata Iwan. Menurutnya, Sekaa Demen Semeton Bali yang melakukan aksi damai adalah bukti mereka yang peduli terhadap bangsa Indonesia.
Demi persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Karena Indonesia ragam budaya, adat, bahasa dan agama.
Apalagi ditengah pandemi Covid-19 saling rangkul dan saling bersinergi itu dibutuhkan untuk keutuhan sebuah bangsa.
“Intinya kami mendukung pemerintah terhadap pencegahan paham-paham radikalisme dan intoleransi di Indonesia,” ujarnya.
Iwan mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian dalam hidup bermasyarakat. Dengan cara mengedepan sikap toleransi yang tinggi.
“Mari sama-sama bersatu kedepan jiwa sosial dan hidup berdampingan dengan toleransi. Agar keharmonisan tetap terjaga,” pungkasnya.