TABANAN – Temuan mayat wanita di Banjar Perean, Desa Perean Kauh, Baturiti, sudah diketahui identitasnya. Mayat itu adalah Ni Ketut Rampin. Nenek berusia 90 tahun itu sebelumnya dinyatakan hilang pada Minggu, (27/12), enam hari lalu.
Olah TKP juga diikuti oleh anak korban dan cucu dari korban. Dari hasil olah TKP dan keterangan keluarga korban mengakui bahwa jenazah yang ditemukan saksi Sutama memang benar jenazah dari Ni Ketut Rampin. Karena korban saat hilang mengenakan kain kamben.
“Ciri kain yang digunakan korban dan termasuk ciri dari mayat tersebut secara keseluruhan merupakan Ni Ketut Rampin yang hilang beberapa waktu lalu saat buang air besar di belakang rumah korban,” terang Kapolsek Baturiti AKP Facmi Hamdani.
Jenazah korban saat ini sudah dilakukan evakuasi ke RS Sanglah Denpasar untuk lakukan visum memastikan korban meninggal karena apa.
“Kami masih menunggu hasil hingga saat ini. karena saat ditemukan sebagian tubuh dari jenazah korban sudah dalam kondisi membusuk,” pungkasnya.
Untuk sekedar diketahui Ni Ketut Rampin dilaporkan hilang, Minggu (27/12). Korban diduga hilang terpeleset di sebuah tebing curam di tegalan Banjar Tuka, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti, Tabanan usai buang air besar.
Nenek Rampin baru diketahui tak berada di rumahnya sekitar pukul 10.00 Wita oleh cucunya yang merupakan saksi. Setelah itu, nenek tersebut pun kembali ke kamar tidurnya.
Karena sudah dini hari, saksi tersebut pun sempat menegur Nenek Rampin agar segera tidur. Berselang beberapa jam kemudian atau sekitar pukul 10.00 Wita, keluarga lainnya pun mengecek ke kamar neneknya karena merasa curiga nenek tak kunjung keluar kamar.
Hasilnya, ia pun tak menemukan neneknya di kamar. Sehingga pihak keluarga melaporkan kejadian ini ke polisi.
Mayat Rampin ditemukan Jumat pagi (1/1) oleh petani bernama Nyoman Sutama, 55, saat mencari rumput di Banjar Dinas Perean, Desa Perean Kauh, Baturiti, Tabanan. Rumput itu untuk pakan ternaknya.