AMLAPURA- Hujan deras mengguyur wilayah Desa Adat Bukit Galah, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasen, Selasa sore (1/2). Disaat bersamaan angin kencang disertai jatuhnya buliran es.
Bendesa Adat Bukit Galah, Putu Suyasa menuturkan awalnya angin kencang bertiup di wilayah itu. Kemudian suhu udara dirasanya menjadi lebih dingin dari biasanya.
Sekitar pukul 15.30 turunlah hujan disertai angin kencang. Hanya saja hujan turun kali ini menimbulkan suara cukup keras ketika menimpa atap seperti ada yang melempari.
Setelah dicek, terdapat buliran es berserakan di halaman rumah. “Hujan es terjadi sekitar 4 menit,” terangnya.
Untungnya hujan es yang jatuh tidak begitu besar. Sehingga peristiwa itu tidak sampai menyebabkan kerugian.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengaku hanya menerima laporan adanya fenomena hujan es di Desa Adat Bukit Galah untuk sementara waktu ini. Dan menurutnya hal tersebut merupakan fenomena alam biasa.
“Menurut BMKG, ini merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrim,” tandasnya.
AMLAPURA- Hujan deras mengguyur wilayah Desa Adat Bukit Galah, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasen, Selasa sore (1/2). Disaat bersamaan angin kencang disertai jatuhnya buliran es.
Bendesa Adat Bukit Galah, Putu Suyasa menuturkan awalnya angin kencang bertiup di wilayah itu. Kemudian suhu udara dirasanya menjadi lebih dingin dari biasanya.
Sekitar pukul 15.30 turunlah hujan disertai angin kencang. Hanya saja hujan turun kali ini menimbulkan suara cukup keras ketika menimpa atap seperti ada yang melempari.
Setelah dicek, terdapat buliran es berserakan di halaman rumah. “Hujan es terjadi sekitar 4 menit,” terangnya.
Untungnya hujan es yang jatuh tidak begitu besar. Sehingga peristiwa itu tidak sampai menyebabkan kerugian.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengaku hanya menerima laporan adanya fenomena hujan es di Desa Adat Bukit Galah untuk sementara waktu ini. Dan menurutnya hal tersebut merupakan fenomena alam biasa.
“Menurut BMKG, ini merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrim,” tandasnya.
