26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:29 AM WIB

Aneh, Stok VAR di Buleleng Kosong, Wabup Sutjindra Klaim Aman

SINGARAJA – Pola distribusi Vaksin Anti Rabies (VAR) di Kabupaten Buleleng, rupanya masih berantakan.

Saat kondisi vaksin di fasilitas kesehatan dalam kondisi kosong, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra menyebut pasokan VAR di Buleleng kini dalam kondisi aman dan mencukupi.

Hal itu diungkapkan Sutjidra, saat ditemui di ruang kerjanya. Pernyataan itu tentu saja bertolak belakang dengan kondisi pada awal pekan ini.

Tiga orang korban gigitan anjing positif rabies kelimpungan mencari VAR. Mereka baru mendapat VAR di Tejakula, setelah mencoba mencari VAR di Puskesmas Banjar, Puskesmas Seririt, dan Puskesmas Gerokgak.

Sutjidra mengatakan, dirinya sudah melakukan pengecekan di Depo Farmasi yang terletak di Desa Baktiseraga.

Sutjidra sengaja mendatangi depo setelah membaca berita mengenai pasokan VAR di puskesmas yang terbatas, bahkan ada yang kosong.

“Saya sudah cek langsung, persediannya ada. Di depo (farmasi) ada itu.Itu masih mencukupi untuk masyarakat yang memang masih memerlukan. Barang itu ada dan masih aman stoknya,” kata Sutjidra.

Ia pun telah menginstruksikan pihak depo melakukan distribusi VAR ke puskesmas yang ada di Buleleng.

Distribusi diprioritaskan pada puskesmas yang di wilayah kerjanya terdapat zona merah rabies.Untuk tahap awal, VAR yang dikirim hanya sebanyak 10 ampul per puskesmas.

“Prioritas puskesmas yang ada zona merah dulu. Petugas kesehatan juga harus paham, yang diberikan vaksin hanya yang benar beresiko. Kalau memang ada keluhan, tolong disampaikan pada kami biar segera kami tangani,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga orang anak di Banjar Dinas Ambengan Desa Banjar, digigit anjing yang positif rabies.

Anjing yang menggigit pun merupakan anjing peliharaan, yang baru berusia dua bulan.Ketiga korban gigitan itu sempat kelimpungan mencari vaksin anti rabies.

SINGARAJA – Pola distribusi Vaksin Anti Rabies (VAR) di Kabupaten Buleleng, rupanya masih berantakan.

Saat kondisi vaksin di fasilitas kesehatan dalam kondisi kosong, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra menyebut pasokan VAR di Buleleng kini dalam kondisi aman dan mencukupi.

Hal itu diungkapkan Sutjidra, saat ditemui di ruang kerjanya. Pernyataan itu tentu saja bertolak belakang dengan kondisi pada awal pekan ini.

Tiga orang korban gigitan anjing positif rabies kelimpungan mencari VAR. Mereka baru mendapat VAR di Tejakula, setelah mencoba mencari VAR di Puskesmas Banjar, Puskesmas Seririt, dan Puskesmas Gerokgak.

Sutjidra mengatakan, dirinya sudah melakukan pengecekan di Depo Farmasi yang terletak di Desa Baktiseraga.

Sutjidra sengaja mendatangi depo setelah membaca berita mengenai pasokan VAR di puskesmas yang terbatas, bahkan ada yang kosong.

“Saya sudah cek langsung, persediannya ada. Di depo (farmasi) ada itu.Itu masih mencukupi untuk masyarakat yang memang masih memerlukan. Barang itu ada dan masih aman stoknya,” kata Sutjidra.

Ia pun telah menginstruksikan pihak depo melakukan distribusi VAR ke puskesmas yang ada di Buleleng.

Distribusi diprioritaskan pada puskesmas yang di wilayah kerjanya terdapat zona merah rabies.Untuk tahap awal, VAR yang dikirim hanya sebanyak 10 ampul per puskesmas.

“Prioritas puskesmas yang ada zona merah dulu. Petugas kesehatan juga harus paham, yang diberikan vaksin hanya yang benar beresiko. Kalau memang ada keluhan, tolong disampaikan pada kami biar segera kami tangani,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga orang anak di Banjar Dinas Ambengan Desa Banjar, digigit anjing yang positif rabies.

Anjing yang menggigit pun merupakan anjing peliharaan, yang baru berusia dua bulan.Ketiga korban gigitan itu sempat kelimpungan mencari vaksin anti rabies.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/