SINGARAJA – Kepesertaan masyarakat Buleleng dalam program Universal Health Coverage (UHC) diharapkan tuntas 100 persen pada tahun ini.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Singaraja, mengaku terus berupaya menggenjot kepesertaan, sehingga 100 persen penduduk bisa terjangkau program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Data di BPJS Cabang Singaraja, per tanggal 1 Februari 2019, tercatat ada 818.289 orang penduduk di Kabupaten Buleleng.
Sementara jumlah kepesertaan dalam program UHC baru mencapai 782.934 orang, atau 95,68 persen dari jumlah penduduk di Buleleng.
Dari ratusan ribu penduduk itu, sebanyak 136.797 orang diantaranya adalah pekerja penerima upah, 77.276 orang adalah pekerja bukan penerima upah (kalangan profesional),
15.386 orang bukan pekerja (pensiunan), 256.169 orang penerima bantuan iuran dari APBN, serta 297.324 orang penerima bantuan iuran dari APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten.
Kepala BPJS Cabang Singaraja Elly Widiani mengatakan, masih ada 25.355 orang warga Buleleng yang belum masuk dalam program UHC.
“Kami terus berupaya ini bisa 100 persen. Kami kira ini bukan beban pemerintah saja, sebab ada beberapa segmen yang memang belum.
Seperti pekerja, ada yang belum. Itu kan harus perusahaan yang mendaftarkan. Kalau memang fakir miskin, itu akan didaftarkan pemerintah.
Ada juga masyarakat mampu yang belum mendaftar,” kata Elly saat memberikan keterangan pers, kemarin.
Menurutnya, ada seratusan badan usaha yang belum mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta JKN. Hal itu pun mempengaruhi cakupan program UHC di Buleleng.
Elly menyebut ada 1.122 unit perusahaan yang wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta JKN.
“Tapi yang masuk daftar itu baru 929 unit perusahaan. Masih ada 193 unit lagi yang belum. Kami akan berupaya perusahaan ini bisa mendaftar, sehingga cakupan program UHC bisa 100 persen menyentuh penduduk Buleleng,” tandasnya.