34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 13:30 PM WIB

Tolak Wisata Halal, PDIP: Jangan Kotak-kotakan Masyarakat Bali

DENPASAR – Wacana penerapan wisata halal di Bali seperti yang disampaikan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno saat kampanye di Bali beberapa waktu lalu memantik reaksi luas.

Masyarakat Bali masih belum move on dengan wacana tersebut karena berpeluang konsep tersebut bakal digunakan jika kelak Sandi menang di Pilpres 2019.

Hampir semua masyarakat Bali menolak. Meski ada yang menerima dengan sejumlah catatan. Salah satu yang menolak adalah PDIP Bali.

Politisi PDIP Bali yang juga Ketua Tim Pemenang pasangan calon Presiden – Wakil Presiden nomor urut 01, Jokowi – Ma’ruf Amin I Gusti Ngurah Alit Kelakan mengatakan, penerapan wisata halal justru akan menjadi pemecah belah di Bali.

“Bali ini dari dulu wisata budaya. Kalau dikaitkan dengan wisata halal, itu sudah masuk ranah yang bersifat nilai agama. Keyakinan terkait label halal dan haram,” ujar Alit Kelakan kepada Jawa Pos Radar Bali, Jumat (1/3) siang.

Menurutnya, jika pariwisata halal diterapkan terkait halal dan haram, itu justru akan memancing perseteruan masyarakat di Bali yang  berbeda keyakinan.

“Ini akan berdampak di masyarakat karena sudah mulai di kotak-kotakkan,” sebut mantan wakil gubernur Bali ini.

Ini kan untuk para wisatawan? “Walaupun di arahkan wisatawan yang datang, tapi pelaku pariwisata kan masyarakat Bali yang beragama Hindu, “ bebernya.

DENPASAR – Wacana penerapan wisata halal di Bali seperti yang disampaikan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno saat kampanye di Bali beberapa waktu lalu memantik reaksi luas.

Masyarakat Bali masih belum move on dengan wacana tersebut karena berpeluang konsep tersebut bakal digunakan jika kelak Sandi menang di Pilpres 2019.

Hampir semua masyarakat Bali menolak. Meski ada yang menerima dengan sejumlah catatan. Salah satu yang menolak adalah PDIP Bali.

Politisi PDIP Bali yang juga Ketua Tim Pemenang pasangan calon Presiden – Wakil Presiden nomor urut 01, Jokowi – Ma’ruf Amin I Gusti Ngurah Alit Kelakan mengatakan, penerapan wisata halal justru akan menjadi pemecah belah di Bali.

“Bali ini dari dulu wisata budaya. Kalau dikaitkan dengan wisata halal, itu sudah masuk ranah yang bersifat nilai agama. Keyakinan terkait label halal dan haram,” ujar Alit Kelakan kepada Jawa Pos Radar Bali, Jumat (1/3) siang.

Menurutnya, jika pariwisata halal diterapkan terkait halal dan haram, itu justru akan memancing perseteruan masyarakat di Bali yang  berbeda keyakinan.

“Ini akan berdampak di masyarakat karena sudah mulai di kotak-kotakkan,” sebut mantan wakil gubernur Bali ini.

Ini kan untuk para wisatawan? “Walaupun di arahkan wisatawan yang datang, tapi pelaku pariwisata kan masyarakat Bali yang beragama Hindu, “ bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/