RadarBali.com – Masyarakat Jembrana tidak perlu lagi ke Kebun Raya Bedugul, Tabanan, untuk berekreasi bersama keluarga.
Karena tidak lama lagi Jembrana akan memiliki kebun raya sendiri yang konsepnya mengedepankan budaya lokal Bali.
Kebun Raya Jembrana bakal dibangun di tanah seluas 5,8 hektare di areal Pura Jagatnatha. Pantauan Jawa Pos Radar Bali, saat ini proses pembangunan kebun raya on progress.
Sejumlah pekerja masih sibuk membangun bagian-bagian kebun raya, seperti bagian depan yang sudah hampir rampung.
Di antara pintu, ada patung penari Bali berjejer dan lantainya sudah terpasang paving block. Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan menyatakan, kebun raya ini dibangun bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan konsep tanaman Upakara dan Wisada.
Kebun raya ini nanti akan berfungsi sebagai tempat konservasi, pendidikan, penelitian, pariwisata, dan pendukung lingkungan hidup.
”Kita masih mengumpulkan tanaman-tanaman yang akan ditanam di areal kebun raya,” ujar Wabup Kembang Hartawan.
Menurut Wabup Kembang, proyek pembangunan kebun raya ini optimis bisa terwujud sesuai target pada tahun 2018 sudah selesai proses pembangunan.
Sehingga pada tahun 2019 nanti sudah bisa beroperasi. Kebun raya ini selain berfungsi sebagai pusat konservasi, penelitian sekaligus sarana pendidikan.
RadarBali.com – Masyarakat Jembrana tidak perlu lagi ke Kebun Raya Bedugul, Tabanan, untuk berekreasi bersama keluarga.
Karena tidak lama lagi Jembrana akan memiliki kebun raya sendiri yang konsepnya mengedepankan budaya lokal Bali.
Kebun Raya Jembrana bakal dibangun di tanah seluas 5,8 hektare di areal Pura Jagatnatha. Pantauan Jawa Pos Radar Bali, saat ini proses pembangunan kebun raya on progress.
Sejumlah pekerja masih sibuk membangun bagian-bagian kebun raya, seperti bagian depan yang sudah hampir rampung.
Di antara pintu, ada patung penari Bali berjejer dan lantainya sudah terpasang paving block. Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan menyatakan, kebun raya ini dibangun bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan konsep tanaman Upakara dan Wisada.
Kebun raya ini nanti akan berfungsi sebagai tempat konservasi, pendidikan, penelitian, pariwisata, dan pendukung lingkungan hidup.
”Kita masih mengumpulkan tanaman-tanaman yang akan ditanam di areal kebun raya,” ujar Wabup Kembang Hartawan.
Menurut Wabup Kembang, proyek pembangunan kebun raya ini optimis bisa terwujud sesuai target pada tahun 2018 sudah selesai proses pembangunan.
Sehingga pada tahun 2019 nanti sudah bisa beroperasi. Kebun raya ini selain berfungsi sebagai pusat konservasi, penelitian sekaligus sarana pendidikan.
