29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:01 AM WIB

Kerap Diterjang Banjir, Jembatan Singaraja – Gilimanuk Dibongkar

GEROKGAK – Dianggap menjadi pemicu banjir ke pemukiman warga jembatan penghubung yang berada di Jalan Singaraja-Gilimanuk tepat di Desa Musi, Gerokgak mulai dilakukan perbaikan.

Selain itu jembatan Tukad Musi tersebut sejak lama sudah mengalami pendangkalan pada aliran sungai.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali di Jembatan Tukad Musi sejumlah bahan material berupa kerikil, batuan, pasir dan alat berat sudah didatangkan ke lokasi.

Tampak pula jembatan sementara sebagai pengganti Jembatan Tukad Musi yang dibangun. Tak hanya itu papan plang pembangunan proyek pembangunan jembatan Tukad Musi juga sudah terpasang di lokasi.

Di papan plang tertera nilai pengerjaan penggantian proyek jembatan yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 5 miliar sumber dana APBN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga Bali Pelaksana Jalan Nasional Jatim-Bali.

Dengan pelaksana proyek CV. Duta Perkasa Utama dan konsultan pengawas PT. Gaharu Sempana KSO dan PT. Kencana Adhi Karma yang waktu pelaksanaan selama 218 hari kerja.

Sekedar diketahui Desa Musi, Gerokgak sempat dilanda banjir bandang tahun 2018 lalu. Parahnya lagi banjir bandang membuat air

yang mengalir pada jembatan Tukad Musi meluap lantaran tersumbat belasan kubik kayu gelondongan yang hanyut dari hutan di kawasan Gerokgak.

Perbekel Musi Nyoman Arya Swabawa tak menampik adanya perbaikan jembatan Tukad Musi yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan sumber dana dari APBN.

Perbaikan dengan melakukan peninggian jembatan. “Posisi jembatan memang rendah dari permukaan aliran sungai.

Bila terjadi hujan membuat debit air meninggi meluap ke luar. Belum lagi sampah menyebabkan air dengan cepat meluap ke pemukiman warga dan badan jalan,” ungkapnya.

Pihaknya merasa bersyukur dengan adanya perbaikan jembatan. Jembatan nantinya dibuat dengan model cekung. Agar debit air tinggi. Jembatan tidak menahan aliran air dan sampah tersangkut.

Selain itu pembongkaran jembatan juga akan dilakukan pengerukan pada aliran sungai. Dengan dilakukan pengerukan sungai, diharapkan banjir tidak lagi melanda daerah tersebut.

“Kami berharap pengerjaan perbaikan jembatan selesai tepat waktu. Apalagi sudah memasuki musim penghujan,” pungkasnya. 

GEROKGAK – Dianggap menjadi pemicu banjir ke pemukiman warga jembatan penghubung yang berada di Jalan Singaraja-Gilimanuk tepat di Desa Musi, Gerokgak mulai dilakukan perbaikan.

Selain itu jembatan Tukad Musi tersebut sejak lama sudah mengalami pendangkalan pada aliran sungai.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali di Jembatan Tukad Musi sejumlah bahan material berupa kerikil, batuan, pasir dan alat berat sudah didatangkan ke lokasi.

Tampak pula jembatan sementara sebagai pengganti Jembatan Tukad Musi yang dibangun. Tak hanya itu papan plang pembangunan proyek pembangunan jembatan Tukad Musi juga sudah terpasang di lokasi.

Di papan plang tertera nilai pengerjaan penggantian proyek jembatan yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 5 miliar sumber dana APBN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga Bali Pelaksana Jalan Nasional Jatim-Bali.

Dengan pelaksana proyek CV. Duta Perkasa Utama dan konsultan pengawas PT. Gaharu Sempana KSO dan PT. Kencana Adhi Karma yang waktu pelaksanaan selama 218 hari kerja.

Sekedar diketahui Desa Musi, Gerokgak sempat dilanda banjir bandang tahun 2018 lalu. Parahnya lagi banjir bandang membuat air

yang mengalir pada jembatan Tukad Musi meluap lantaran tersumbat belasan kubik kayu gelondongan yang hanyut dari hutan di kawasan Gerokgak.

Perbekel Musi Nyoman Arya Swabawa tak menampik adanya perbaikan jembatan Tukad Musi yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan sumber dana dari APBN.

Perbaikan dengan melakukan peninggian jembatan. “Posisi jembatan memang rendah dari permukaan aliran sungai.

Bila terjadi hujan membuat debit air meninggi meluap ke luar. Belum lagi sampah menyebabkan air dengan cepat meluap ke pemukiman warga dan badan jalan,” ungkapnya.

Pihaknya merasa bersyukur dengan adanya perbaikan jembatan. Jembatan nantinya dibuat dengan model cekung. Agar debit air tinggi. Jembatan tidak menahan aliran air dan sampah tersangkut.

Selain itu pembongkaran jembatan juga akan dilakukan pengerukan pada aliran sungai. Dengan dilakukan pengerukan sungai, diharapkan banjir tidak lagi melanda daerah tersebut.

“Kami berharap pengerjaan perbaikan jembatan selesai tepat waktu. Apalagi sudah memasuki musim penghujan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/