31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:55 AM WIB

Pura Dasar Gelgel Gelar Ritual Langka, Diadakan Setelah 500 Tahun Lalu

SEMARAPURA—Pura Dasar Buana Gelgel, Jumat (23/11) menggelar ritual langka di Pertigaan Agung Desa Gelgel.

Upacara Tawur Agung Mahayu Jagat dan Marisuda Bumi.

Rangkaian karya agung, ini diakui masyarakat setempat digelar pertama kali sejak 500 tahun silam.

Bendesa Pekraman Gelgel Putu Arimbawa selaku Manggala Karya Agung mengatakan, makna dari prosesi, yakni bertujuan untuk membersihkan Bhuana Alit dan Bhuana Agung, sebelum melaksanakan prosesi lanjutan.

Pasalnya kata Arimbawa, dalam rangkaian karya besar ini ada tahapan pembersihan alam, yang pertama Tawur Mahayu Jagat dan Marisuda Bumi, tanggal 11 Desember pembersihan Wewidangan pura, serta tanggal 20 Desember pembersihan Ida Betara.

“Semua ini dibersihkan sebelum puncak karya 31 Desember 2018 nanti,”ujarnya.

Lanjutnya, Karya Agung Mahayu Jagat dan Marisuda Gumi ini dikatakan berasal dari kata “Hayu” yang artinya rahayu, atau selamat dan Gumi artinya Gumi Alit (manusia) dan Gumi Ageng (alam semesta).

Sedangkan Marisuda Jagat berasal dari kata “Suda” yang artinya penyucian dan Jagat artinya Jagat Alit (manusia) dan Jagat Ageng (alam semesta).

Sementara pada upacara Tawur Mahayu Jagat dan Marisada yang dihadiri Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dan istri, ini dipuput oleh oleh sulinggih yakni, Ida Pedanda Gede Putra Tembau Griya Aan, Ida Pedanda Jelantik Duaje Griya Wanasari Sidemen, Serta Ida Sri Bhujangga Griya  Angkling Gianyar.

SEMARAPURA—Pura Dasar Buana Gelgel, Jumat (23/11) menggelar ritual langka di Pertigaan Agung Desa Gelgel.

Upacara Tawur Agung Mahayu Jagat dan Marisuda Bumi.

Rangkaian karya agung, ini diakui masyarakat setempat digelar pertama kali sejak 500 tahun silam.

Bendesa Pekraman Gelgel Putu Arimbawa selaku Manggala Karya Agung mengatakan, makna dari prosesi, yakni bertujuan untuk membersihkan Bhuana Alit dan Bhuana Agung, sebelum melaksanakan prosesi lanjutan.

Pasalnya kata Arimbawa, dalam rangkaian karya besar ini ada tahapan pembersihan alam, yang pertama Tawur Mahayu Jagat dan Marisuda Bumi, tanggal 11 Desember pembersihan Wewidangan pura, serta tanggal 20 Desember pembersihan Ida Betara.

“Semua ini dibersihkan sebelum puncak karya 31 Desember 2018 nanti,”ujarnya.

Lanjutnya, Karya Agung Mahayu Jagat dan Marisuda Gumi ini dikatakan berasal dari kata “Hayu” yang artinya rahayu, atau selamat dan Gumi artinya Gumi Alit (manusia) dan Gumi Ageng (alam semesta).

Sedangkan Marisuda Jagat berasal dari kata “Suda” yang artinya penyucian dan Jagat artinya Jagat Alit (manusia) dan Jagat Ageng (alam semesta).

Sementara pada upacara Tawur Mahayu Jagat dan Marisada yang dihadiri Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dan istri, ini dipuput oleh oleh sulinggih yakni, Ida Pedanda Gede Putra Tembau Griya Aan, Ida Pedanda Jelantik Duaje Griya Wanasari Sidemen, Serta Ida Sri Bhujangga Griya  Angkling Gianyar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/