25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 3:45 AM WIB

Gaji THL Satpol PP Nunggak 4 Bulan, Ini Respon Mengejutkan Sekda

GIANYAR- Gaji para tenaga harian lepas (THL) di Satpol PP dan Damkar Gianyar nunggal empat bulan.

 

Menanggapi nunggaknya gaji THL, Sekda Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya menyatakan ada beberapa alasan gaji THL di satuan itu tersendat.

 

“Pertama kami minta kajian atas penambahan THL dari tahun yang sebelumnya yang cukup signifikan, tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu pelaporan terhadap atasan,” ujar Wisnu Wijaya.

 

Selain itu, kata Wijaya, ujuk-ujuk ada penambahan di satuan tersebut.

 

“Maka kami minta kajiannya dasar menambah berapa? Kenapa? dan lain sebagainya. Itu kan musti ada karena terkait dengan penganggaran,” ujarnya.

 

Sekda mengaku menerima informasi THL di satuan itu mencapai 300 orang dan penempatannya tidak jelas.

“Itulah yang kami tidak mengerti. Masak kami harus membayar orang sejumlah itu, dimana ditempatkan kan musti harus jelas. Ini dalam rangka efektifitas dan efisiensi kan gitu ya,” jelasnya.

 

Dengan adanya mutasi kepala satuan dari Cokorda Agusnawa ke Made Watha, pihaknya berhadap masalah itu bisa selesai.

 

“Kami harapkan pejabat baru segera menuntaskan proses ini, kajian dibuatkan segera terkait jumlah tenaga yang ada. Kalau tidak ideal jangan harap kami tampung semua,” tukasnya. 

GIANYAR- Gaji para tenaga harian lepas (THL) di Satpol PP dan Damkar Gianyar nunggal empat bulan.

 

Menanggapi nunggaknya gaji THL, Sekda Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya menyatakan ada beberapa alasan gaji THL di satuan itu tersendat.

 

“Pertama kami minta kajian atas penambahan THL dari tahun yang sebelumnya yang cukup signifikan, tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu pelaporan terhadap atasan,” ujar Wisnu Wijaya.

 

Selain itu, kata Wijaya, ujuk-ujuk ada penambahan di satuan tersebut.

 

“Maka kami minta kajiannya dasar menambah berapa? Kenapa? dan lain sebagainya. Itu kan musti ada karena terkait dengan penganggaran,” ujarnya.

 

Sekda mengaku menerima informasi THL di satuan itu mencapai 300 orang dan penempatannya tidak jelas.

“Itulah yang kami tidak mengerti. Masak kami harus membayar orang sejumlah itu, dimana ditempatkan kan musti harus jelas. Ini dalam rangka efektifitas dan efisiensi kan gitu ya,” jelasnya.

 

Dengan adanya mutasi kepala satuan dari Cokorda Agusnawa ke Made Watha, pihaknya berhadap masalah itu bisa selesai.

 

“Kami harapkan pejabat baru segera menuntaskan proses ini, kajian dibuatkan segera terkait jumlah tenaga yang ada. Kalau tidak ideal jangan harap kami tampung semua,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/