31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:06 AM WIB

Pacar Eks Pelajar SMK yang Tewas Keguguran Amankan Diri di Polsek

SINGARAJA – Penyidik Polsek Kubutambahan masih terus berupaya mengungkap kasus kematian Ni Kadek Suciari, 20, eks pelajar SMK yang ditemukan tewas di sebuah rumah kos di Desa Kubutambahan.

Selain mengirimkan jasad korban untuk proses otopsi, uji toksikologi dan DNA, penyidik memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini agar terang benderang.

Setidaknya tiga saksi telah diperiksa penyidik. Mereka adalah pacar korban, pemilik rumah kost tempat ditemukannya korban, serta karyawan apotek tempat korban bersama pacarnya membeli obat.

Sejauh ini pacar korban masih berstatus saksi. “Sampai hari ini (kemarin, Red) dia masih di menginap di Polsek. Statusnya saksi, tidak kami tahan.

Dia menitipkan diri. Itu ada pernyataan dari perbekel, orang tua, dan keinginannya sendiri seperti itu,” ujar Kapolsek Kubutambahan AKP I Made Mustiada kemarin.

Sebelumnya, kepada penyidik, Komang P mengaku sempat membeli obat jenis tertentu di sebuah apotek yang ada di Kota Singaraja Bersama korban.

Obat itu diduga disalahgunakan dan akhirnya digunakan untuk menggugurkan kandungan. AKP Mustiada memastikan mereka membeli obat tanpa menggunakan resep dokter.

“Kami belum bisa pastikan apakah obat ini berkaitan dengan kematian korban atau tidak. Kami masih menunggu hasil otopsi dari RS Sanglah,” imbuh AKP Mustiada.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang wanita bernama Kadek Suciari, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumah kostnya, pada Minggu (27/5) lalu.

Korban diduga dalam kondisi hamil empat bulan, dan berusaha menggugurkan kandungannya. Polisi disebut mengamankan sejumlah barang mencurigakan yang ditemukan di kamar kost korban.

Salah satunya bungkus obat yang diduga digunakan untuk menggugurkan kandungan. Polisi juga tengah mendalami obat tersebut, apakah obat tergolong legal atau illegal. 

SINGARAJA – Penyidik Polsek Kubutambahan masih terus berupaya mengungkap kasus kematian Ni Kadek Suciari, 20, eks pelajar SMK yang ditemukan tewas di sebuah rumah kos di Desa Kubutambahan.

Selain mengirimkan jasad korban untuk proses otopsi, uji toksikologi dan DNA, penyidik memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini agar terang benderang.

Setidaknya tiga saksi telah diperiksa penyidik. Mereka adalah pacar korban, pemilik rumah kost tempat ditemukannya korban, serta karyawan apotek tempat korban bersama pacarnya membeli obat.

Sejauh ini pacar korban masih berstatus saksi. “Sampai hari ini (kemarin, Red) dia masih di menginap di Polsek. Statusnya saksi, tidak kami tahan.

Dia menitipkan diri. Itu ada pernyataan dari perbekel, orang tua, dan keinginannya sendiri seperti itu,” ujar Kapolsek Kubutambahan AKP I Made Mustiada kemarin.

Sebelumnya, kepada penyidik, Komang P mengaku sempat membeli obat jenis tertentu di sebuah apotek yang ada di Kota Singaraja Bersama korban.

Obat itu diduga disalahgunakan dan akhirnya digunakan untuk menggugurkan kandungan. AKP Mustiada memastikan mereka membeli obat tanpa menggunakan resep dokter.

“Kami belum bisa pastikan apakah obat ini berkaitan dengan kematian korban atau tidak. Kami masih menunggu hasil otopsi dari RS Sanglah,” imbuh AKP Mustiada.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang wanita bernama Kadek Suciari, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumah kostnya, pada Minggu (27/5) lalu.

Korban diduga dalam kondisi hamil empat bulan, dan berusaha menggugurkan kandungannya. Polisi disebut mengamankan sejumlah barang mencurigakan yang ditemukan di kamar kost korban.

Salah satunya bungkus obat yang diduga digunakan untuk menggugurkan kandungan. Polisi juga tengah mendalami obat tersebut, apakah obat tergolong legal atau illegal. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/