25.4 C
Jakarta
14 Desember 2024, 18:19 PM WIB

NGERI! Tanah Longsor Picu Batu Besar Menggelinding Hantam Rumah Warga

AMLAPURA – Hujan deras yang terjadi sejak beberapa hari terakhir memicu terjadinya tanah longsor di beberapa titik di Kabupaten Karangasem.

Catatan BPBD Karangasem, tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Klungah, Wisma Kerta, Sidemen, Karangasem. Sidemen sendiri termasuk cukup rawat longsor melihat kontur tanahnya yang labil dan berbukit.

Longsor kali ini bahkan sempat menutup total jalan sehingga kendaraan tidak bisa lewat. Longsor bahkan mengakibatkan pohon besar tumbang.

Celakanya, batu berukuran besar mengelinding dan menghantam tembok rumah I Ketut Suta. Akibat kejadian ini dinding rumah korban mengalami kerusakan yang cukup parah.

Menurut Sekretaris BPBD Karangasem Putu Eka Tirtana, petaka tanah longsor di Sidemen terjadi pada Minggu (31/5) malam, jelang Senin (1/6) dini hari.

Setelah dilaporkan ke BPBD, tim langsung turun ke lokasi dipimpin Kalaksa BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa.

 Menurut Arimbawa, warga disana memang sudah mengantisipasi batu besar tersebut. Karena memang cukup rawan.

Posisi batu besar itu di lereng bukit yang rawan untuk longsor dan megelinding ke bawah. Warga sendiri telah melakukan antisipasi dengan mengikat batu besar tersebut di sebuah pohon.

Namun sayang pohon yang dipakai mengikat batu malah tumbang dan batu pun meluncur ke bawah. Celakanya di bawah bukit ada pemukiman warga.

Akibatnya, batu besar itu menghantam rumah korban I Ketut Suta. Pada saat kejadian, korban saat itu sedang tidur.

Namun, dia terbangun saat mendengar suara gemuruh. Segera dia bangun dan menyelamatkan diri. Akibat kejadian ini, korban ditaksir menderita kerugian Rp 45 juta.

Arimbawa sendiri mengakui kalau kawasan tersebut memang cukup rawan longsor. Bahkan, dalam minggu ini sudah tiga kali terjadi bencana tanah longsor di wilayah tersebut.

“Tahun 2005 juga pernah terjadi peristiwa seperti ini, memang disini dikenal rawan longsor,” ujar Arimbawa.

Pantauan di lokasi, rumah warga rata-rata ada di lereng bukit sehingga cukup rentan dan berbahaya. Dimana kemiringan rumah warga sekitar 45 derajat.

Arimbawa sendiri menyarankan warga yang bermukim di sekitar lereng untuk pindah mencari lokasi yang lebih aman. Hanya saja warga menolak untuk pindah.

 Mereka mengaku tidak punya lahan lain lagi, sehingga mereka pun terbiasa hidup dan bertemen dengan alam dan bencana.

Kondisi tanah sendiri di sekitar lokasi kejadian cukup labil. Karena itu, Arimbawa minta warga untuk mengungsi jika terjadi hujan lebat. Ini dilakukan untuk keselamatan mereka sendiri.

Dalam insiden ini, BPBD Karangasem langsung memberikan bantuan sosial kepada korban. Di antaranya dengan memberikan matras, air mineral, sarden, terpal, selimut, paket sandang serta paket alat kebersihan.

Bantuan disaksikan Kasi Trantib Sidemen, Babinsa dan kepala kewilayahan. “Kami minta agar masyarakat selalu menerapkan kewaspadaan karena tinggal di wilayah yang cukup rawan bencana,” pungkasnya.

AMLAPURA – Hujan deras yang terjadi sejak beberapa hari terakhir memicu terjadinya tanah longsor di beberapa titik di Kabupaten Karangasem.

Catatan BPBD Karangasem, tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Klungah, Wisma Kerta, Sidemen, Karangasem. Sidemen sendiri termasuk cukup rawat longsor melihat kontur tanahnya yang labil dan berbukit.

Longsor kali ini bahkan sempat menutup total jalan sehingga kendaraan tidak bisa lewat. Longsor bahkan mengakibatkan pohon besar tumbang.

Celakanya, batu berukuran besar mengelinding dan menghantam tembok rumah I Ketut Suta. Akibat kejadian ini dinding rumah korban mengalami kerusakan yang cukup parah.

Menurut Sekretaris BPBD Karangasem Putu Eka Tirtana, petaka tanah longsor di Sidemen terjadi pada Minggu (31/5) malam, jelang Senin (1/6) dini hari.

Setelah dilaporkan ke BPBD, tim langsung turun ke lokasi dipimpin Kalaksa BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa.

 Menurut Arimbawa, warga disana memang sudah mengantisipasi batu besar tersebut. Karena memang cukup rawan.

Posisi batu besar itu di lereng bukit yang rawan untuk longsor dan megelinding ke bawah. Warga sendiri telah melakukan antisipasi dengan mengikat batu besar tersebut di sebuah pohon.

Namun sayang pohon yang dipakai mengikat batu malah tumbang dan batu pun meluncur ke bawah. Celakanya di bawah bukit ada pemukiman warga.

Akibatnya, batu besar itu menghantam rumah korban I Ketut Suta. Pada saat kejadian, korban saat itu sedang tidur.

Namun, dia terbangun saat mendengar suara gemuruh. Segera dia bangun dan menyelamatkan diri. Akibat kejadian ini, korban ditaksir menderita kerugian Rp 45 juta.

Arimbawa sendiri mengakui kalau kawasan tersebut memang cukup rawan longsor. Bahkan, dalam minggu ini sudah tiga kali terjadi bencana tanah longsor di wilayah tersebut.

“Tahun 2005 juga pernah terjadi peristiwa seperti ini, memang disini dikenal rawan longsor,” ujar Arimbawa.

Pantauan di lokasi, rumah warga rata-rata ada di lereng bukit sehingga cukup rentan dan berbahaya. Dimana kemiringan rumah warga sekitar 45 derajat.

Arimbawa sendiri menyarankan warga yang bermukim di sekitar lereng untuk pindah mencari lokasi yang lebih aman. Hanya saja warga menolak untuk pindah.

 Mereka mengaku tidak punya lahan lain lagi, sehingga mereka pun terbiasa hidup dan bertemen dengan alam dan bencana.

Kondisi tanah sendiri di sekitar lokasi kejadian cukup labil. Karena itu, Arimbawa minta warga untuk mengungsi jika terjadi hujan lebat. Ini dilakukan untuk keselamatan mereka sendiri.

Dalam insiden ini, BPBD Karangasem langsung memberikan bantuan sosial kepada korban. Di antaranya dengan memberikan matras, air mineral, sarden, terpal, selimut, paket sandang serta paket alat kebersihan.

Bantuan disaksikan Kasi Trantib Sidemen, Babinsa dan kepala kewilayahan. “Kami minta agar masyarakat selalu menerapkan kewaspadaan karena tinggal di wilayah yang cukup rawan bencana,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/