SEMARAPURA – Ruang isolasi perawatan pasien positif terpapar Coronavirus Disease (Covid-19) di RS Klungkung telah overload atau melebihi kapasitas.
Dari kapasitas 60 tempat tidur, RS Klungkung saat ini merawat sebanyak 61 pasien positif Covid-19.
Kondisi itu segera dibicarakan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Klungkung untuk segera dicarikan solusi sebelum terjadi penambahan pasien positif lagi.
Direktur RSUD Klungkung dr. I Nyoman Kesuma mengataan, sejak beberapa terakhir terjadi trend peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS Klungkung.
Selasa (30/6) lalu, ada penambahan 15 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS Klungkung.
“Per hari ini (kemarin), total jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS Klungkung sebanyak 61 orang pasien,” ungkapnya.
Melihat dari total kapasitas tempat tidur pasien yang mampu tertampung di tiga ruang isolasi pasien positif Covid-19 RS Klungkung, yakni 60 tempat tidur, tentua telah terjadi overload pasien Covid-19 di RS Klungkung.
Untungnya satu pasien merupakan pasien anak yang tidak bisa pisah dari ibunya sehingga menggunakan tempat tidur bersama.
“Jadi ada pasien anak yang tidak bisa lepas dari ibunya sehingga menggunakan satu tempat tidur,” terangnya.
Kondisi ini, menurutnya, akan segera dibahas dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Klungkung sempat berencana menggunakan Puskesmas Banjarangkan II sebagai tempat isolasi pasien positif Covid-19.
“Kalau itu dibuka (Puskesmas Banjarangkan II), kami tidak perlu lagi menyiapkan ruangan isolasi tambahan.
Kalau seandainya rencana itu tidak dilakukan, ada satu tempat lagi yang bisa digunakan dengan kapasitas antara 10-12 tempat tidur,” bebernya.
Lebih lanjut diungkapkannya, ada sejumlah pasien positif Covid-19 yang kondisinya sehat dengan hasil swab negatif satu kali dan sedang menunggu hasil swab kedua.
Bila hasil swab kedua juga dinyatakan negatif, tentunya mereka bisa diperbolehkan pulang dan ada tempat tidur kosong lagi di ruang isolasi.
“Cuma, hasil swab kedua ini lama sekali keluarnya. Kalau itu segera keluar dan dinyatakan negatif, tentunya ada sejumlah pasien covid-19 yang diperbolehkan pulang,” tandasnya.